Penajam Paser Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, meningkatkan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan menyekolahkan guru PAUD ke jenjang pendidikan strata satu (S1) melalui program beasiswa kolaborasi dengan Universitas Nahdlatul Ulama Kota Samarinda.
"Pemerintah kabupaten menargetkan mutu layanan PAUD terus meningkat dan selaras dengan standar nasional," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Singkerru di Penajam, Jumat.
Upaya yang dilakukan bukan sekadar mengejar angka, kata dia, melainkan bagian dari visi jangka panjang untuk memastikan seluruh guru PAUD memiliki kualifikasi yang memadai.
Beasiswa kerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), lanjut dia, diharapkan mendongkrak kualitas pembelajaran di tingkat PAUD semakin baik, menciptakan generasi masa depan Kabupaten Penajam Paser Utara yang lebih cerdas dan berdaya saing.
Baca juga: DPRD Penajam-Kaltim harapkan IKN tingkatkan infrastruktur pendidikan
Beasiswa kolaborasi dengan UNU, kata Andi Singkerru, telah melalui proses survei dan koordinasi yang matang dengan penandatanganan perjanjian kerja sama.
Terdata sedikitnya 42 persen dari total 1.192 orang tenaga pendidik atau guru PAUD di Kabupaten Penajam Paser Utara belum memenuhi standar kualifikasi pendidikan S1.
Kasi Kurikulum dan Penilaian PAUD dan PNF Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara Karmono menambahkan secara bertahap guru PAUD yang belum S1 bakal mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Jalur RPL kerja sama dengan UNU, menurutnya, memungkinkan guru PAUD menyelesaikan studi S1 hanya dua tahun, dibandingkan perkuliahan reguler yang memakan waktu empat tahun.
Ia mengatakan kondisi tenaga pendidik menjadi perhatian serius, sehingga perlu mencari solusi cepat dan efektif untuk mengejar kualifikasi guru.
Baca juga: Anggaran pembangunan prasarana pendidikan Penajam Rp10 Miliar
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.