Jakarta (ANTARA) - MAARIF Institute bersama Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) dan Direktorat SMA Kemendikdasmen menyelenggarakan Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) 2025 guna menguatkan literasi ketahanan kesehatan mental di kalangan pelajar.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan visi transformasi pendidikan nasional untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan (joyfull), sadar dan reflektif (mindful), serta bermakna (meaningful) terus terhadang oleh praktik kekerasan yang tak kunjung usai di lingkungan sekolah.
“Pulang dari sini, adik-adik punya tanggung jawab moral besar, yaitu menyampaikan apa yang didapatkan disini dan menularkan hal-hal baik di sekolahnya, perluas komunitas di sekolah dan perluas jejaring teman sebaya sehingga adik-adik tidak berjuang sendiri,” kata Wamendikdasmen Fajar dalam pernyataan tertulis yang disiarkan oleh MAARIF Institute di Jakarta pada Kamis.
Sederet kasus, dari kasus perundungan, kekerasan seksual, hingga diskriminasi dan intoleransi yang menghiasi pemberitaan, kata dia, menunjukkan lingkungan pendidikan yang belum sepenuhnya aman bagi peserta didik.
Baca juga: Kemenham dorong percepatan pembentukan SNPP berbasis HAM
Karena itu di hadapan 100 pelajar terpilih dari 87 sekolah di 25 provinsi, Fajar berpesan agar mereka terus menjadi pionir dan agen perubahan di lingkungan masing-masing, memanfaatkan ilmu dan jejaring yang didapat dari Jambore untuk menciptakan ekosistem sekolah yang inklusif dan suportif.
Sebagai informasi, kegiatan rutin sejak 2012 itu berlangsung pada tanggal 17 hingga 21 November 2025 di Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP), Jakarta Selatan.
Dengan menghadirkan 100 pelajar terpilih dari seluruh penjuru Indonesia, JPTB merupakan ikhtiar strategis MAARIF Institute untuk menegaskan bahwa kualitas pendidikan Indonesia harus diukur secara holistik, mencakup tidak hanya prestasi akademik, tetapi juga kesejahteraan psikologis dan penguatan karakter sosial kebhinnekaan para pelajar Indonesia.
Baca juga: DPR tekankan penguatan regulasi pendidikan dan anti-perundungan
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































