LDII-NU berkolaborasi latih generasi muda agar paham ilmu falak

3 weeks ago 17

Jakarta (ANTARA) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) berkolaborasi dengan Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) untuk melatih generasi muda untuk belajar Hisab dan Rukyat, sehingga mereka memahami tentang ilmu falak atau astronomi.

"Kerja sama antara kedua lembaga Islam besar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam memahami dan mempraktikkan ilmu falakiyah (falak)," kata Kepala Bidang URAIS dan Binsos Kemenag DKI Jakarta KH. Robi Fadil Muhammad saat membuka pelatihan di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, pemerintah memiliki keterbatasan dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat tanpa bantuan organisasi kemasyarakatan (ormas).

"Segala kegiatan pemerintah ini terbatas, tapi akan bisa lebih maksimal jika dibantu oleh ormas," katanya.

Kiai Robi menilai pelatihan hsab dan rukyat yang diselenggarakan LDII dan NU menjadi salah satu contoh kolaborasi yang sangat bermanfaat.

Dia menilai mempelajari ilmu hisab dan rukyat ini sangat penting, apalagi generasi muda yang diharapkan tidak hanya memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga membuka peluang bagi peserta untuk menjadi praktisi di bidang hisab dan rukyat.

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Sumut buka Program Studi Ilmu Falak

Kiai Robi berharap kolaborasi ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan menciptakan generasi yang unggul di bidang ilmu keislaman.

"Sinergi antara LDII, NU, dan pemerintah diharapkan dapat terus berkembang untuk memperkuat pembinaan keagamaan dan pendidikan umat," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPW LDII DKI Jakarta Muhamad Ied mengatakan pelatihan hisab dan rukyat ini kebanyakan dari kalangan Gen Z.

Dia menuturkan, biasanya peserta pelatihan berasal dari kalangan pengurus, namun kali ini melibatkan generasi muda karena dunia saat ini sudah serba digital.

"Alat-alat hisab rukyat juga berbasis digital, sehingga kami memerlukan generasi muda yang paham teknologi informasi untuk mendukung pengamatan hilal," katanya.

Baca juga: UMSU akan bangun OIF di titik nol peradaban Islam Indonesia

Selama pelatihan, kata Muhamad, para peserta diberikan materi yang komprehensif, mulai dari teori dasar hisab dan rukyat.

Metode perhitungan hingga praktik pengamatan hilal dengan menggunakan alat tradisional dan modern seperti Tugu Mujaiya, Teleskop Robotik, Theodolite hingga aplikasi ilmu falakiyah dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para ahli falakiyah dari LFNU.

DPW LDII pun berencana memperluas pelatihan ini hingga ke tingkat DPD kota, khususnya untuk generasi muda agar keberlanjutan ilmu ini dapat terjaga.

"Tidak dapat dipungkiri memang Lembaga Falakiyah NU ini memiliki pengalaman yang memungkinkan untuk memperkuat kolaborasi dalam pengamatan hilal yang akurat," ucapnya.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |