Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyatakan, pasar modal penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi, sebagaimana yang pernah disampaikan oleh ekonom dan aktivis Indonesia Dr. Sjahrir.
“Bursa Efek Indonesia menaruh hormat yang sangat besar atas peran dan kontribusi Dr. Sjahrir dalam menemukan semangat berpikir kritis namun solutif di kalangan pelaku ekonomi dan pasar modal,” ujar Iman Rachman dalam peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Jakarta, Senin.
“Beliau percaya bahwa pasar modal bukan hanya tempat menghimpun dana, tetapi juga alat penting untuk menciptakan kesejahteraan dan pemerataan,” lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa pemikiran Sjahrir sebagai seorang ekonom dan upayanya sebagai pelaku pasar modal telah banyak mendukung perkembangan Bursa Efek Indonesia pada masa awal pendiriannya di Era Reformasi.
Baca juga: Luhut luncurkan Yayasan Padi Kapas Indonesia di Bursa Efek Indonesia
Iman menilai berbagai pemikiran Sjahrir masih relevan untuk diterapkan saat ini untuk membangun pasar modal yang lebih inklusif, stabil, berorientasi jangka panjang.
Berbagai ide tersebut termasuk pentingnya keadilan sosial, pembangunan manusia, dan akal sehat dalam mengambil kebijakan ekonomi.
“Berangkat dari pemikiran dan perhatian Beliau akan pembangunan manusia, inklusi pasar modal kepada seluruh masyarakat, serta perlindungan bagi investor, Bursa Efek Indonesia senantiasa berinovasi dan bertumbuh dalam menjalankan perannya sebagai pilar utama pembiayaan ekonomi nasional,” kata Iman.
Ia pun menyambut peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia yang diharapkan dapat meneruskan ide-ide dan perjuangan Sjahrir untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang didasarkan pada akal sehat.
Baca juga: BEI targetkan IHSG capai 8.000 pada HUT ke-80 RI
Pihaknya pun berkomitmen untuk berkolaborasi dengan yayasan tersebut untuk meningkatkan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Yayasan ini tidak hanya akan menjadi wadah untuk meneruskan gagasan Beliau, tapi juga diharapkan mampu menjadi platform strategis dalam menjembatani pemikiran-pemikiran ekonomi dan aksi-aksi nyata khususnya di bidang keadilan sosial dan pembangunan manusia,” imbuh Iman.
Sejak 2007 hingga akhir hayatnya pada 28 Juli 2008, Dr. Sjahrir menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bagi Presiden Ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Sjahrir juga mendirikan Yayasan Padi & Kapas pada 1987 serta Partai Perhimpunan Indonesia Baru pada 2002.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi mendatar, "wait and see" kebijakan The Fed
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
