Jakarta (ANTARA) - Setelah jam kerja yang panjang dan padat, malam hari menjadi satu-satunya waktu untuk bersantai, mengobrol, menonton acara, dan menelepon yang sudah lama tertunda.
Namun, tanpa disadari, aktivitas menggulir gawai, menonton episode drama bakal meningkatkan keinginan untuk begadang.
Dikutip dari Hindustan Times, Rabu, mengurangi waktu tidur tidak hanya membuat pusing di pagi hari tetapi juga memengaruhi organ-organ utama, seperti otak dan jantung. Ketahui lebih lanjut bagaimana tidur memengaruhi kesehatan.
Peningkatan penurunan kognitif
Direktur dan HOD Neurologi di Rumah Sakit Sarvodaya dr. Ritu Jha mengungkapkan bahwa kurang tidur menyebabkan penurunan kognitif dini.
Ketika kita kurang tidur atau tidur terfragmentasi, otak tidak dapat menyelesaikan tugas pembuangan limbahnya, yang dapat berkontribusi pada masalah memori di masa mendatang.
Baca juga: Bahaya kurang tidur akibat "scrolling" hp hingga dini hari
Daya ingat akan menurun jika Anda kurang tidur. Kemampuan memproses dan menyimpan informasi pun menurun.
Kekhawatiran akan penurunan kognitif tidak terbatas pada lansia. Kurang tidur dapat memicu masalah kognitif jauh lebih awal.
Tekanan pada jantung
Ketika Anda kurang tidur, tubuh Anda akan kewalahan dan memberi tekanan pada jantung Anda. Direktur kardiologi intervensi di Rumah Sakit Super Spesialis Nanavati Max, Mumbai, Dr. Praveen Kulkarni menjelaskan bahwa tidur yang berkualitas berperan penting dalam menjaga keseimbangan kardiometabolik. Tanpa tidur, hubungan yang harmonis antara jantung, hormon, dan metabolisme menjadi kacau.
"Kurang tidur kronis menyebabkan peningkatan ghrelin (hormon lapar) dan penurunan leptin (hormon kenyang), yang pada akhirnya berkontribusi pada penambahan berat badan/BMI tinggi dan hipertensi. Hormon stres 'kortisol' meningkat pada individu yang kurang tidur, menyebabkan peradangan kronis, peningkatan glukosa darah, dan meningkatkan risiko penumpukan plak dan hipertensi," ujarnya.
Penumpukan plak pada akhirnya menyebabkan serangan jantung.
Stres yang berkelanjutan dalam jangka waktu lama juga membuat jantung bekerja jauh lebih keras dari yang seharusnya. Kurang tidur membuat tubuh berada dalam mode stres dan mengganggu keseimbangan hormon, kata ahli jantung,
Dr. Kulkarni menganjurkan untuk tidur setidaknya 7 hingga 8 jam agar pemulihan dan istirahat berjalan baik.
Baca juga: Jangan remehkan, ini dampak kurang tidur bagi kesehatan tubuh & mental
Baca juga: Kurang tidur dan stres bisa memicu kenaikan berat badan
Penerjemah: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































