Diagnosis kesemutan: Pemeriksaan dan kapan harus ke dokter

10 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Kesemutan memang sering dianggap sebagai hal sepele, terutama jika hanya muncul sebentar setelah tangan atau kaki tertindih. Namun, bila sensasi seperti tertusuk jarum atau mati rasa ini terus berulang tanpa sebab yang jelas, bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal bahwa ada masalah pada saraf, pembuluh darah, atau metabolisme.

Untuk memastikan penyebab yang mendasari-nya, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang disesuaikan dengan gejala setiap pasien. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kapan kesemutan masih tergolong wajar dan kapan kondisi ini perlu mendapatkan perhatian medis.

Berikut ini akan membahas bagaimana dokter mendiagnosis kesemutan serta waktu yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Diagnosis kesemutan

Proses diagnosis kesemutan biasanya diawali dengan pemeriksaan menyeluruh oleh dokter, mencakup riwayat kesehatan dan keluhan yang dirasakan pasien.

Dokter akan menggali informasi mengenai kapan kesemutan muncul, berapa lama berlangsung, seberapa sering kambuh, hingga apakah terdapat kondisi yang berpotensi memicu gangguan saraf seperti diabetes, kebiasaan fisik tertentu, ataupun cedera.

Pemeriksaan fisik turut dilakukan untuk menilai kinerja saraf dan otot pada bagian tubuh yang mengalami keluhan. Jika diperlukan, dokter dapat menyarankan beberapa tes lanjutan, antara lain:

• Tes darah, untuk melihat keseimbangan elektrolit, kadar vitamin, hormon, serta komponen penting dalam metabolisme tubuh

• Uji fungsi saraf, semisal elektromiografi (EMG) dan tes kecepatan hantar saraf untuk menilai apakah ada gangguan pada sistem saraf perifer

• Pemeriksaan pencitraan, seperti rontgen, CT scan, atau MRI guna mendeteksi kemungkinan masalah pada tulang, jaringan lunak, atau saraf

Lumbal pungsi (spinal tap), yaitu pengambilan sampel cairan serebrospinal untuk memeriksa adanya infeksi atau gangguan pada sistem saraf pusat

• Biopsi jaringan, baik kulit maupun saraf, jika diperlukan untuk analisis lebih detail melalui laboratorium

Serangkaian pemeriksaan ini penting dilakukan karena kesemutan dapat berkaitan dengan beragam kondisi, mulai dari gangguan ringan akibat tekanan saraf sementara hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Dengan mengetahui penyebabnya secara tepat, penanganan pun bisa diberikan secara maksimal.

Kapan waktu yang tepat harus ke dokter?

Kesemutan yang muncul sesekali biasanya bukan masalah serius dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, bila keluhan ini muncul terus-menerus, sering kambuh, atau tak kunjung membaik, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter karena bisa berhubungan dengan kondisi medis tertentu.

Segera cari pertolongan medis jika kesemutan dirasakan di area kepala, semakin berat dari waktu ke waktu, disertai rasa nyeri, hingga mengganggu kemampuan berjalan atau menyebabkan kelemahan pada bagian tubuh yang terdampak.

Pada penderita diabetes, kesemutan bisa menjadi salah satu tanda kerusakan saraf akibat gula darah yang tidak terkontrol. Karena itu, pemeriksaan rutin sangat dianjurkan untuk memantau kondisi kesehatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Dengan pemeriksaan yang tepat dan penanganan sejak dini, risiko komplikasi dapat diminimalkan dan keluhan kesemutan pun bisa lebih cepat tertangani. Menjaga pola hidup sehat, rutin berolahraga, serta mengatur posisi tubuh saat beraktivitas juga dapat membantu mencegah keluhan ini muncul kembali.

Bila gejala semakin mengganggu atau disertai perubahan kondisi yang tidak biasa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan saran dan terapi yang sesuai kebutuhan Anda.

Baca juga: Apa itu kesemutan dan mengapa bisa terjadi? Ini penjelasan medisnya

Baca juga: Penyebab dan cara mengatasi cegukan terus menerus dengan efektif

Baca juga: 8 cara mengatasi kaki sering kesemutan dan penyebabnya

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |