Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyebut pihaknya resmi memulai pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima, yang akan dilengkapi fasilitas canggih dan penyelesaian konstruksi ditargetkan pada awal tahun 2026.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan RSUD ini akan dilengkapi dengan peralatan medis modern, seperti CT Scan, Cath Lab, laboratorium patologi anatomi, immunohistochemistry untuk diagnosis kanker, dan Cytotoxic Drug Cabinet untuk kemoterapi.
Tidak ketinggalan, katanya, fasilitas hemodialisa juga akan dibangun untuk pasien ginjal kronis. Berbagai fasilitas itu untuk menangani penyakit-penyakit mematikan, seperti kanker, sakit jantung, stroke, dan sakit ginjal/uronefrologi (KJSU).
Baca juga: Polisi tetapkan pelaku pengancaman nakes RSUD Bima sebagai tersangka
Dia menyebutkan bahwa pembangunan RS ini merupakan bagian dari program nasional untuk memastikan 66 kabupaten/kota yang belum memiliki rumah sakit tipe C segera terpenuhi.
Oleh karena itu, ujarnya, masyarakat Kota Bima kini memiliki harapan baru untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih dekat dan berkualitas.
Budi menyoroti pentingnya mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Saat ini, banyak pasien di Bima terpaksa menempuh perjalanan lebih dari 10 jam ke rumah sakit provinsi untuk mendapatkan penanganan yang memadai.
“Kami ingin memastikan pasien tidak harus bepergian jauh untuk mendapatkan perawatan. Ini menyangkut kualitas hidup dan kesempatan hidup. Pasien bisa menjalani cuci darah dua hingga tiga kali seminggu, dan sangat tidak memungkinkan jika harus dirujuk ke provinsi,” ujarnya.
Dia berharap berbagai fasilitas tersebut dapat meningkatkan kemampuan RSUD Kota Bima dalam menangani kasus-kasus berat secara mandiri, sekaligus menjadikannya sebagai pusat rujukan regional di wilayah NTB bagian timur.
Budi menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia medis yang andal. Peralatan canggih tidak akan optimal tanpa dokter spesialis dan tenaga kesehatan terlatih. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan menyediakan beasiswa pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit bagi putra-putri daerah.
“Kami ingin anak-anak Bima menjadi dokter spesialis di kampung halamannya,” kata Budi.
Baca juga: Kementerian Pertahanan bangun RSAD di Kota Bima NTB
Baca juga: Konstruksi RS pemerintah dan swasta di IKN 60 persen rampung
Dalam keterangan yang sama, Wali Kota Bima Rahman menyambut baik pembangunan RSUD Kota Bima sebagai upaya pemerataan layanan kesehatan. Dia menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung penyediaan lahan, sarana, dan pengelolaan rumah sakit agar berjalan optimal.
Selain pembangunan RSUD, kata dia, penguatan layanan primer juga menjadi prioritas, termasuk peningkatan kapasitas puskesmas di wilayah padat penduduk, seperti Rasanae Timur dan Kelurahan Kolo. “Ini bentuk keadilan layanan kesehatan bagi warga timur,” ujar Rahman.
Dia menambahkan masyarakat Bima menyambut antusias pembangunan RSUD ini, mengingat selama ini mereka menghadapi keterbatasan akses layanan kesehatan untuk penyakit-penyakit serius.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025