Jayapura (ANTARA) - Komunitas Noken Papua mengajak masyarakat untuk berperan aktif untuk ikut melestarikan budaya noken, yang merupakan warisan budaya tak benda dari daerah ini.
Duta Noken Papua Marsel Suebu di Sentani, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya berupaya melestarikan budaya noken melalui kampanye kesadaran cinta budaya noken.
"Sangat penting melestarikan budaya noken atau tas khas Papua ini, karena memiliki nilai budaya tinggi tetapi juga simbol identitas masyarakat Papua," katanya.
Menurut Marsel, generasi muda harus banyak terlibat dalam belajar dan mempraktekkan pembuatan noken agar warisan ini tidak punah di tengah modernisasi.
"Kami ingin memastikan bahwa noken tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Papua, salah satu cara yakni melalui program Noken Masuk Sekolah (NoMaSe), dengan tujuan anak-anak sekolah mengenal dan mencintai budaya noken," ujarnya.
Baca juga: BPS mencatat perekonomian Papua Barat 2024 tumbuh 20,8 persen
Dia menjelaskan melalui program NoMaSe ini juga menjadi bagian dari edukasi tetapi juga promosi budaya, dengan demikian maka semakin banyak yang menggunakan noken ini akan berdampak pada meningkatnya permintaan produksi kepada perajin.
"Dengan meningkatnya permintaan, diharapkan para perajin noken dapat terus berkarya dan memperoleh manfaat ekonomi dari hasil karyanya," katanya lagi.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Fred Modouw menambahkan, penyelenggaraan Festival Danau Sentani yang diselenggarakan pemerintah ikut mengangkat dan mempromosikan budaya noken.
"Noken bukan sekadar tas atau alat bawaan, tetapi memiliki makna mendalam pada kehidupan sosial masyarakat Papua, untuk itu kami terus mendorong berbagai inisiatif untuk mempertahankan eksistensi noken di tengah perubahan zaman," katanya.
Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025