Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XII DPR RI Alfons Manibui mengapresiasi langkah pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN dalam memastikan pasokan listrik menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.
“Hingga dua minggu bulan puasa, ketersediaan listrik di masyarakat tercukupi, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat berjalan normal tanpa kendala yang terkait dengan pasokan listrik. Masyarakat terlihat nyaman dan bisa fokus menjalankan ibadah Ramadhan,” kata Alfons dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, ia menyarankan tiga hal penting agar pasokan listrik tetap aman terutama selama masa Lebaran 2025.
Pertama, PLN harus tetap siaga terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang bisa mengganggu pasokan listrik.
“Seperti kita tahu, cuaca sekarang ini makin sulit diprediksi. Diperlukan kesiagaan penuh agar potensi gangguan dapat teratasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan PLN harus fokus memperhatikan pasokan listrik di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
“Ini selalu jadi PR kita bersama untuk melakukan pemerataan akses listrik oleh semua daerah. Harapan kita masyarakat di daerah 3 T terkhusus di kawasan Indonesia timur dapat juga kita penuhi kebutuhan listriknya,” ujar legislator dari Daerah Pemilihan Papua Barat itu.
Ketiga, PLN harus mempersiapkan infrastruktur yang memadai pada masa mudik Lebaran 2025 seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terutama di wilayah Pulau Jawa.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, di Kota Cilegon, Banten, Kamis (13/3), memastikan pasokan listrik saat Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025 aman dan andal untuk kenyamanan masyarakat.
“Jadi, secara umum untuk listrik, insya Allah, enggak ada masalah. Jaringan pun sudah kita cek bersama-sama Pak Dirut, enggak ada masalah,” kata Bahlil.
Sementara itu, beban puncak pada saat Lebaran dipastikan masih ada selisih dari total kapasitas pembangkit terpasang. Kapasitas terpasang 67 ribu megawatt, sementara beban puncaknya hanya sampai 46 ribu megawatt.
“Jadi kita masih selisih kurang lebih sekitar 30 persen sampai 40 persen,” kata Alfons.
Ia mengatakan sistem kelistrikan selama periode Lebaran tahun ini dalam kondisi aman dan tidak menghadapi kendala.
Kesiapan ini juga mencakup ketersediaan bahan bakar pembangkit, baik BBM, batu bara, maupun gas, yang berada pada level aman dengan hari operasi (HOP) antara 25 hingga 30 hari.
Baca juga: PLN Indonesia Power penuhi kebutuhan listrik Ramadhan 19,5 GW
Baca juga: Dukung kemandirian energi, PLN IP tambah pasokan 2.000 MW di 2025
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025