KKP: Revitalisasi tambak Pantura Jawa dimulai di empat kabupaten

3 weeks ago 14

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan proyek revitalisasi 78.550 hektare tambak Pantai Utara Jawa dimulai dari empat kabupaten, guna meningkatkan produktivitas perikanan budidaya nasional.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu (Tebe) mengatakan revitalisasi itu akan dilakukan secara bertahap dimana untuk fase pertama seluas 20.413,25 hektare akan dilaksanakan di Kabupaten Bekasi, Karawang, Indramayu, dan Subang.

"Kita melakukan maraton sosialisasi untuk mengerucutkan semuanya supaya pekerjaan ini bisa dijalankan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan," kata Tebe dalam Outlook Tilapia 2025 di Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan program itu disiapkan agar tambak yang selama ini produktivitasnya rendah, hanya satu hingga dua ton per tahun, dapat meningkat melalui pengelolaan modern, industri, dan praktik budidaya berkelanjutan. Jenis komoditas perikanan yang akan dibudidayakan yakni tilapia atau ikan nila salin.

Baca juga: Menteri Trenggono: KNMP ubah kampung nelayan tradisional jadi modern

Ia menjelaskan tilapia dipilih karena berdasarkan kajian akademisi, peneliti, dan asosiasi, komoditas ini memiliki prospek lebih baik, baik dari segi daya tahan budidaya maupun peluang pasar domestik dan internasional.

Keunggulan tilapia antara lain toleransi tinggi terhadap air payau, pertumbuhan cepat, serta teknik budidaya yang relatif mudah dikuasai pembudidaya, sehingga memberikan peluang besar untuk keberhasilan program secara berkelanjutan.

"Kenapa tilapia? Karena memiliki batas toleransi yang sangat lebar, pertumbuhannya cepat, proses budidayanya relatif sudah bisa dikuasai, kemudian pasar domestik dan ekspornya juga sangat terbuka," terang Tebe.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu (Tebe) memberikan sambutan dalam Outlook Tilapia 2025 di Jakarta, Kamis (28/8/2025). ANTARA/Harianto

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |