Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat peran penyuluh perikanan untuk ikut mengawal dan menyukseskan pelaksanaan program strategis swasembada garam, Kampung Nelayan Merah Putih, serta Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan KKP I Nyoman Radiarta dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, mengatakan upaya itu dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi para penyuluh.
KKP menggencarkan pelatihan salah satunya melalui Pekan Pengembangan Kompetensi Penyuluh Kelautan dan Perikanan yang diikuti sekitar 1.387 orang penyuluh kelautan dan perikanan dari seluruh Indonesia yang diselenggarakan pada 2–10 Juli 2025.
Baca juga: KKP libatkan penyuluh bangun kesadaran masyarakat tata ruang laut
“Penyuluh KP adalah jembatan antara kebijakan dan masyarakat pesisir. Mereka bukan pelengkap, tetapi pemimpin garis depan dalam mengawal program transformasi ekonomi biru,” kata Nyoman.
Kepala Pusat Pelatihan Kelautan Perikanan KKP Lilly Aprilya Pregiwati menambahkan peningkatan kompetensi penyuluh menjadi kunci dalam mendukung agenda besar KKP dan program nasional dapat berjalan lancar.
"Kami hadirkan narasumber terbaik dari berbagai sektor untuk memastikan materi pelatihan benar-benar relevan dan aplikatif," kata Lilly.
Baca juga: KKP kerahkan ribuan penyuluh sukseskan Kampung Nelayan Merah Putih
Ia menekankan keberhasilan program swasembada garam, koperasi desa, dan Kampung Nelayan Merah Putih, sangat bergantung pada kedekatan dan kapasitas penyuluh kelautan dan perikanan.
"Baik dalam membina dan memotivasi kelompok-kelompok usaha masyarakat," tambah Lilly.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan penyuluh kelautan perikanan yang kompeten adalah fondasi utama menuju Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui ekonomi biru yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Baca juga: Menteri Trenggono minta penyuluh berinovasi dukung swasembada pangan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.