Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan posisi Jatim sebagai barometer pendidikan nasional setelah provinsi ini meraih penghargaan Daerah dengan Kinerja Pendidikan Terbaik Nasional pada Rakernas V Dewan Pendidikan di Surabaya, Kamis.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mewakili Khofifah menerima penghargaan yang diserahkan Ketua Forum Dewan Pendidikan se-Indonesia Prof Junaidi dan disaksikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Abdul Mu'ti.
“Alhamdulillah, ini adalah hasil kerja bersama seluruh ekosistem pendidikan Jawa Timur yang terus berkomitmen memperkuat layanan pendidikan dari kota hingga pelosok. Inilah yang menjadikan Jatim konsisten menjadi barometer pendidikan nasional,” kata Khofifah.
Ia menjelaskan komitmen tersebut tercermin dari alokasi anggaran pendidikan Jawa Timur yang mencapai 32 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), atau 12 persen di atas kewajiban nasional sebesar 20 persen.
Upaya itu, lanjutnya, bertujuan memastikan tidak ada anak di Jawa Timur yang tertinggal dalam akses pendidikan.
Khofifah menyampaikan bahwa penguatan ekosistem pendidikan juga terlihat dari capaian siswa di Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Sebanyak 27.994 siswa Jatim diterima di perguruan tinggi negeri atau 26,35 persen dari total penerimaan nasional. Jawa Timur juga mencatat 27.464 inovasi pendidikan pada 2025.
Baca juga: Forum Dewan Pendidikan usulkan delapan rekomendasi RUU Sisdiknas
Selain itu, Pemprov Jatim memperluas kerja sama internasional, antara lain dengan National Institute of Education (NIE)–Nanyang Technological University (NTU) serta Institute of Technical Education (ITE) College West Singapura.
“Kemitraan internasional ini menjadi penguat ekosistem pendidikan kita agar semakin berdaya saing global,” ujarnya.
Untuk jenjang SMA, program Double Track telah melahirkan ribuan pelaku usaha muda dan lebih dari 1.200 produk kewirausahaan.
Untuk SMK, transformasi dilakukan melalui teaching factory, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) SMK, sertifikasi global, dan kemitraan industri.
“Segala ikhtiar ini adalah bagian dari perjalanan panjang menyiapkan generasi muda Jawa Timur menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Baca juga: Mendikdasmen tegaskan perbaikan regulasi tangani "bullying" di sekolah
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Abdul Mu'ti menilai kinerja pendidikan Jatim melampaui standar nasional.
“Data, inovasi, dan capaian siswa semuanya menunjukkan bahwa Jatim adalah benchmark pendidikan nasional saat ini,” katanya.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































