Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan gedung Sekolah Rakyat (SR) Kabupaten Pasuruan sudah memenuhi standar dan siap beroperasi saat dirinya meninjau progres renovasi gedung eks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan yang akan dijadikan gedung terkait.
"Gedung SR di Kabupaten Pasuruan ini masuk dalam tipe IA, dan untuk saat ini sudah sangat memenuhi standar serta kelayakan," kata Khofifah di Pasuruan, Rabu.
Ia menyebutkan saat ini ada 19 titik SR tipe IA di Jawa Timur yang siap beroperasi pada 14 Juli 2025 mendatang.
Ia menyatakan kesiapan secara fisik bangunan SR tersebut sangat layak dan memenuhi syarat yang diterapkan pemerintah pusat.
Menurut Khofifah, untuk bangunan tersebut hanya kurang satu fasilitas berupa kolam renang sesuai rancangan yang diminta oleh Presiden Prabowo Subianto.
Khofifah menuturkan nantinya kolam renang di wilayah SR Kabupaten Pasuruan ini dapat dibangun di sisi kiri gedung melihat luas tanah yang memungkinkan untuk dapat dibangun kolam renang.
Khofifah pun mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan dalam mempersiapkan fasilitas gedung SR tersebut karena seluruh fasilitas sudah dipersiapkan dengan baik termasuk pembagian ruangan bagi siswa laki-laki dan perempuan demi meningkatkan kenyamanan para siswa.
Ia menyatakan saat ini progres renovasi tersebut telah mencapai 92 persen sementara sebagian peralatan pendukung seperti kasur di asrama telah tersedia dengan kualitas yang layak.
"Semua ruang kelas, asrama, dapur, dan laboratorium telah dipersiapkan dengan baik. Sementara peralatan pendukung lain akan segera menyusul," kata Khofifah.
Baca juga: Calon kepala Sekolah Rakyat bagikan kisah yang memupuk optimisme
Ia berharap ke depannya para siswa dapat mendapatkan pendidikan terbaik dan berkarakter melalui program tersebut.
Sebagai informasi, SR di Kabupaten Pasuruan direncanakan untuk membuka tiga kelas dengan kuota maksimal 75 siswa yang dibagi ke dalam masing-masing rombongan belajar (rombel) berisi 25 siswa.
SR akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi peserta didik yang masuk dalam kategori Desil 1 dan Desil 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Peserta didik Desil 1 dan 2 ini adalah anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim sehingga diprioritaskan memiliki prestasi akademik yang menonjol.
Nantinya, seleksi penerimaan akan dilakukan secara bertahap dan dimulai dengan verifikasi status ekonomi sebelum kemudian dilanjutkan dengan tes akademik.
Verifikasi terhadap calon peserta didik juga selesai dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan yang juga melibatkan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
Baca juga: Sekolah Rakyat Rintisan di Jepara siap menampung 100 siswa
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.