Khofifah sebut Jatim jadi pionir inovasi produktivitas tebu

5 hours ago 5
Jawa Timur tidak hanya menjadi produsen utama gula, tetapi juga pionir dalam inovasi dan peningkatan produktivitas tebu

Surabaya, Jatim (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut wilayah Jatim sebagai pionir dalam inovasi dan peningkatan produktivitas tebu nasional, sekaligus penopang utama ketahanan pasokan gula di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur saat menerima audiensi jajaran direksi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), yang dipimpin Direktur Utama Mahmudi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jatim, Kamis (24/4) malam.

"Jawa Timur tidak hanya menjadi produsen utama gula, tetapi juga pionir dalam inovasi dan peningkatan produktivitas tebu," ujar Khofifah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jatim, Jumat.

Khofifah menjelaskan Jawa Timur merupakan lumbung tebu terbesar di tanah air, dengan 32 pabrik gula tersebar di 16 kabupaten/kota.

Beberapa di antaranya yakni Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Malang, Kediri, Madiun, Tulungagung, dan Sidoarjo.

Baca juga: Produksi gula dan tebu di Jawa Timur tertinggi nasional

Mengacu pada data Kementerian Pertanian 2024, pabrik-pabrik tersebut menyumbang 51,87 persen dari total produksi gula nasional.

"Persentase tersebut menempatkan Jawa Timur sebagai sentra penghasil gula terbesar di Indonesia," tambahnya.

Khofifah juga menekankan pentingnya penguatan kebijakan pendukung industri gula. Salah satunya melalui penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pengembangan Perkebunan Tebu Terpadu, yang menjadi landasan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan petani.

Data Dinas Perkebunan Jawa Timur per 15 Oktober 2024 mencatat, luas lahan tebu yang telah digiling mencapai 229.869 hektare, dengan produksi tebu sebesar 16,15 juta ton dan menghasilkan gula sebanyak 1,22 juta ton. Rendemen juga mengalami peningkatan menjadi 7,47 persen.

Sementara itu, stok gula kristal putih di Jawa Timur pada periode yang sama mencapai 669.224 ton. Terdiri dari 59.821 ton di tingkat petani, 443.867 ton di pedagang, 133.095 ton di pabrik, dan 32.442 ton di PTPN.

"Ini menunjukkan posisi strategis Jawa Timur sebagai penyangga utama stok gula nasional," kata Khofifah.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mengajak SGN untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun ekosistem gula yang berkelanjutan, termasuk dalam upaya peremajaan kebun, pengembangan varietas unggul, dan penerapan teknologi modern di sektor pertanian.

"Produktivitas dan efisiensi harus terus didorong guna meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pasokan gula nasional," tegasnya.

Mantan Menteri Sosial itu optimistis melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Jawa Timur akan terus menjadi motor penggerak swasembada gula nasional.

Mahmudi menyatakan kesiapannya untuk mendukung langkah strategis Pemprov Jatim.

Ia menargetkan produksi gula nasional sebesar 2 juta ton pada 2027, dengan 75 persen di antaranya berasal dari Jawa Timur.

"SGN juga akan mempercepat modernisasi industri gula dan memperkuat kemitraan dengan petani," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, Pemprov Jatim dan SGN sepakat membentuk tim kerja lintas sektor guna menyusun strategi pengembangan industri gula ke depan.

Strategi tersebut meliputi percepatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) khusus petani tebu, pengaturan tebu penampungan (pok-pokan), pengelolaan distribusi antarwilayah, serta penetapan awal musim giling berbasis kemasakan tebu.

Baca juga: Gubernur Jatim apresiasi kontinuitas produksi gula di Tulungagung

Baca juga: Pabrik gula SGN di Jawa Timur siap giling tebu petani

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |