Bandung (ANTARA) - Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa menyampaikan duka mendalam atas wafatnya musisi legendaris Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah atau yang lebih dikenal dengan nama Acil Bimbo.
Buky hadir langsung di rumah duka untuk memberikan penghormatan sekaligus mengenang sosok senior yang dinilainya banyak memberi bimbingan kepada generasi muda.
“Secara pribadi saya menyampaikan rasa duka yang paling dalam atas wafatnya Kang Acil. Atas nama DPRD Provinsi Jawa Barat saya juga menyampaikan bela sungkawa. Bagi saya, Kang Acil adalah sosok senior yang selalu memberikan bimbingan kepada juniornya,“ ujar dia di Bandung, Selasa.
Menurut dia, almarhum dikenal mencintai Jawa Barat, baik dari sisi budaya maupun lingkungan hidup.
“Kalau Kang Acil bicara soal budaya atau lingkungan, selalu berapi-api. Ekspresinya luar biasa, dan itu menandakan betapa besar rasa cintanya pada tanah kelahirannya,” katanya.
Baca juga: Iwa K, Melly Goeslaw dan Armand Maulana berduka untuk Acil Bimbo
Dirinya juga mengingat peristiwa ketika Acil Bimbo datang ke DPRD Jabar untuk berdiskusi. Nada bicara almarhum saat itu terdengar tinggi, bahkan seakan marah, saat menyinggung kondisi lingkungan hidup dan nilai budaya di Jawa Barat yang dianggap semakin rusak.
“Memang terkenal Kang Acil itu sering mapatahan, bahkan nyarekan. Tapi bukan marah ke kita, melainkan marah pada situasi. Itu bentuk kepedulian beliau terhadap lingkungan hidup dan budaya di Jawa Barat,” ucap Buky.
Sebagai Ketua DPRD Jabar, ia berharap pesan-pesan yang pernah disampaikan almarhum dapat diwujudkan oleh para pemimpin daerah.
“Pesan Kang Acil harus terus kita pegang, baik di DPRD maupun di jajaran pemerintah provinsi. Apalagi Gubernur Jabar juga sangat mencintai nilai-nilai budaya. Jadi ini amanah untuk kita semua,” katanya.
Baca juga: Acil Bimbo berpulang Senin malam pada usia 82 tahun
Baca juga: Keluarga ungkap Acil Bimbo wafat setelah melawan sakit komplikasi
Baca juga: Mengenang Acil Bimbo dari musisi sampai pecinta lingkungan
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.