Kerja sama RI dan China diharapkan ciptakan transfer pengetahuan

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pengawas Indonesia Business Council Arsjad Rasjid berharap kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan China bisa menciptakan transfer pengetahuan dan teknologi.

Menurut dia, kehadiran investor dari China sebaiknya tidak hanya membawa modal, tetapi juga turut membangun kapasitas sumber daya manusia Indonesia.

"Jadi yang diinginkan dari investor China ini bukan hanya uangnya. Uang satu hal, tapi yang penting itu lebih ke transfer of knowledge, teknologi," ujar Arsjad di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu.

Arsjad memandang bahwa kerja sama tersebut tidak semata-mata berorientasi pada investasi atau aspek keuangan, melainkan juga perlu memperkuat hubungan antarmasyarakat (people-to-people) kedua negara.

Dengan adanya alih teknologi dan peningkatan keterampilan, kerja sama ini diharapkan bisa memberi dampak yang lebih luas bagi pembangunan nasional.

"Ke depannya jangan di lihat dari sisi uangnya saja. Tapi bisa transfer of knowledge, teknologi, itu penting buat kita," ucapnya.

Dia juga menekankan bahwa dorongan terhadap transfer pengetahuan tidak terbatas hanya pada China, melainkan juga kepada seluruh negara mitra yang menjalin kerja sama dengan Indonesia.

Hal tersebut dinilai penting agar Indonesia tidak sekadar menjadi tujuan investasi, tetapi juga menjadi bagian dari proses peningkatan kemampuan di bidang teknologi dan pengetahuan.

"Kita harus demand itu, karena kalau tidak, tidak pernah terjadi transfer of knowledge dari mereka ke kita. Jadi yang kita inginkan adalah sambil membangun transfer of knowledge, teknologi dan semua itu dilakukan," pungkas dia.

Prabowo menerima kunjungan resmi PM China Li Qiang di Istana Merdeka Jakarta, Minggu, dalam rangkaian tiga hari lawatannya di Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, turut ditandatangani empat nota kesepahaman di bidang ekonomi yang disaksikan Presiden Prabowo dan PM Li Qiang.

Nota kesepahaman pertama ditandatangani antara Bank Indonesia dan People's Bank of China mengenai pembentukan kerangka kerja sama untuk mendorong transaksi bilateral dalam mata uang lokal.

Nota kesepahaman kedua dilakukan antara Dewan Ekonomi Nasional dan National Development and Reform Commission China terkait kerja sama dalam kebijakan pembangunan ekonomi.

Nota kesepahaman ketiga melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Kementerian Perdagangan China mengenai penguatan kerja sama ekonomi di bidang industri dan rantai pasok.

Nota kesepahaman keempat ditandatangani antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Kementerian Perdagangan China, dan Pemerintah Provinsi Fujian yang mencakup kerja sama dalam program Two Countries Twin Parks.

Selain keempat nota kesepahaman tersebut, Pemerintah Indonesia dan China juga menyepakati kerja sama di delapan bidang lainnya.

Pertama, sektor pariwisata antara Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China. Kedua, ekspor pertanian antara Badan Karantina Indonesia dan General Administration of Customs China.

Ketiga, pengobatan tradisional antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan National Administration of Traditional Chinese Medicine China.

Keempat, kerja sama dalam pencegahan dan pengendalian tuberkulosis antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan National Disease Control and Prevention Administration China.

Kelima, kerja sama investasi antara Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan China Investment Corporation. Keenam, kerja sama bisnis strategis antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN ) Indonesia dan China Chamber of Commerce in Indonesia.

Ketujuh, kolaborasi media antara Kantor Berita ANTARA dengan China Media Group. Terakhir, kerja sama kantor berita antara Kantor Berita ANTARA dan Kantor Berita China, Xinhua News Agency.

Baca juga: 70 tahun Konferensi Asia-Afrika, Presiden soroti kedekatan RI-China

Baca juga: RI dan China sepakati kerja sama untuk tingkatkan kunjungan wisata

Baca juga: PM China Ajak Indonesia Jaga Kelangsungan Perdagangan Bebas

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |