Blitar (ANTARA) - Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Yulia Jaya Nirmawati mendorong kolaborasi dengan semua pihak demi mendukung ketahanan pangan.
Yulia mengungkapkan bahwa penataan ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dan kolaborasi dari seluruh pemangku kebijakan yang terlibat dalam peningkatan perekonomian.
“Budi daya ini juga secara tegas dan nyata mendukung Asta Cita untuk ketahanan pangan yang menjadi program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto Dan hal ini agar menjadi contoh untuk daerah yang lain," katanya setelah meninjau secara langsung lokasi proyek percontohan penataan akses reforma agraria yang merupakan lokasi prioritas reforma agraria (LPRA) di Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu.
Lokasi proyek percontohan tersebut merupakan kebun jagung seluas 10,77 hektare, yang merupakan lokasi penyelesaian konflik. Tempat tersebut telah dilaksanakan kegiatan redistribusi tanah bagi masyarakat yang dilanjutkan dengan penataan akses bagi penerima manfaat.
Baca juga: Program ketahanan pangan Kota Tangerang diapresiasi Kemendagri
Dalam kesempatan tersebut, pemerintah menggandeng PT Syngenta Seed Indonesia sebagai pendamping sekaligus offtaker dalam pemberdayaan ekonomi subjek reforma agraria yaitu untuk budi daya tanaman jagung khususnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan benih jagung berkualitas tinggi. Petani jagung telah menerima banyak manfaat dari hasil penataan aset dengan naiknya sumber-sumber ekonomi di Desa Soso, Kabupaten Blitar tersebut.
Pelaksanaan penataan akses di Desa Soso, Kabupaten Blitar tersebut merupakan salah satu embrio pemberdayaan masyarakat berbasis closed loop seperti arahan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid.
Produksi rata-rata benih jagung di lokasi ini sebesar 4 ton per hektare, yang dapat memberikan keuntungan bagi para petani.
Sehingga, dengan produksi tersebut dapat diperkirakan adanya peningkatan pendapatan perekonomian yang nyata.
"Kami mengungkapkan rasa terima kasih atas penataan akses yang sangat luar biasa ini," kata Slamet.
Dalam kegiatan tersebut, Dirjen Penataan Agraria juga didampingi Staf Khusus Bidang Reforma Agraria Kementerian ATR/BPN, Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat Kementerian ATR/BPN, Direktur Landreform Kementerian ATR/BPN, Kepala Kantor Wilayah BPN Jawa Timur, Bupati Blitar Rijanto, perwakilan PT Syngenta Seed Indonesia, dan tamu undangan lainnya.
Baca juga: Kementan: Peternakan pilar pembangunan ekonomi hingga ketahanan pangan
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.