Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengatakan pentingnya komitmen berbagai pihak untuk mendorong kesetaraan akses dan partisipasi perempuan di sektor digital.
"Kami terus berupaya memperluas infrastruktur digital yang inklusif, meningkatkan literasi digital bagi perempuan, dan mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat dalam bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM)," kata Arifah Fauzi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: KPPPA: Masih ada gap perempuan & laki-laki dalam akses pembangunan
KemenPPPA juga berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi bias gender dalam industri teknologi, termasuk mendukung perempuan pendiri startup agar lebih mudah mendapatkan akses pendanaan.
KemenPPPA menggandeng Polri dan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta peningkatan kesetaraan gender di era digital.
Kerja sama ini diwujudkan dengan diluncurkannya modul pelatihan penanganan kekerasan berbasis gender di ranah elektronik/online yang merupakan hasil kerja sama UNDP Indonesia dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Lemdiklat Polri).
"Kemajuan di bidang teknologi dapat membawa berbagai tantangan, salah satunya adalah meningkatnya kekerasan berbasis gender online (KBGO). Oleh karena itu, komitmen ini sangat penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak serta pengembangan potensi perempuan dan anak dalam membangun dan memajukan bangsa," kata Arifah Fauzi.
Baca juga: Kementerian PPPA dorong pengarusutamaan gender pada perhutanan sosial
Baca juga: Menteri PPPA dorong kesetaraan akses energi bagi perempuan pedesaan
Berdasarkan hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 menunjukkan 1 dari 4 perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik dan atau seksual selama hidupnya.
Sedangkan 1 dari 10 perempuan pernah mengalami kekerasan fisik dan atau seksual dari pasangan selama hidupnya.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025