Kemenperin: Kemitraan internasional perluas pasar ekspor mamin

2 months ago 7

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan kemitraan internasional menjadi kunci untuk mendorong inovasi, meningkatkan mutu produk, dan memperluas jangkauan ekspor industri makanan dan minuman (mamin).

“Kami akan terus memfasilitasi dan mendukung kolaborasi ini,” ujar Putu di Kantor Kemenperin RI di Jakarta, Selasa.

Menurut Putu, dengan sinergi antara kebijakan pemerintah, insentif fiskal/nonfiskal, fasilitas pameran, dan kolaborasi global, pengembangan industri halal di sektor mamin diharapkan akan semakin mampu mengangkat nilai ekspor nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.

“Kami mendukung kerja sama ini sebagai upaya memperluas pasar ekspor produk halal. Diharapkan, semakin banyak industri nasional yang mampu menjadi bagian dari rantai pasok halal global,” kata dia.

Sementara itu, Kemenperin memberikan apresiasi atas terjalinnya kerja sama di sektor industri mamin, yakni antara PT Niramas Pandaan Sejahtera (NPS) dengan Tarami Corporation dari Jepang.

Melalui kerja sama ini, NPS memproduksi jeli buah dalam kemasan cup dengan standar tinggi setara dengan standar produksi di Jepang melalui Japan Quality Line.

Proyek ini juga didukung oleh Kawasho Foods Corporation yang menjadi mitra dalam pengadaan sebagian bahan baku. Seluruh proses produksi, dari bahan baku hingga produk akhir, dilakukan secara halal dan sesuai dengan standar sertifikasi halal yang diakui secara internasional.

Hal ini memungkinkan hadirnya produk jeli yang dapat dikonsumsi oleh konsumen Muslim, sebuah langkah signifikan yang sebelumnya belum dapat direalisasikan di Jepang.

Kerja sama ini juga merupakan tonggak penting bagi PT Niramas Utama, induk usaha NPS dalam perjalanannya untuk mengisi kebutuhan produk halal yang semakin meningkat di pasar global.

“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk yang sehat, aman, dan berkualitas tinggi bagi konsumen Muslim di seluruh dunia,” ujar Presiden Direktur NPS Adhi S. Lukman.

Menurut Adhi, dengan memanfaatkan investasi yang ada pada PT NPS sebesar Rp60 miliar, kedua mitranya juga menambah investasi pada tahap awal sebesar Rp15 miliar, agar sistem produksi yang ada dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang sama dengan pabrik Tarami di Nagasaki, Jepang.

“Investasi ini akan bertambah seiring dengan pengembangan proyek ini. Selain dalam bentuk transfer teknologi, investasi juga dilakukan dalam pengembangan human capital,” katanya.

Lebih lanjut, Adhi menyampaikan, dari hasil kerja sama ini, ekspor perdana telah dimulai ke 10 negara tujuan dengan nilai order awal sebesar 1,3 juta dolar AS, dan akan dikembangkan lebih lanjut ke negara-negara yang telah digarap oleh Tarami Corporation.

Baca juga: Produk makanan Indonesia raih potensi transaksi Rp40 miliar di UEA

Baca juga: Produk mamin Indonesia catatkan potensi transaksi Rp733,4 miliar di AS

Baca juga: Kemenperin: Indonesia optimalkan peluang industri halal sektor mamin

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |