Kemenkop perbanyak rumah pengolahan susu demi sukseskan MBG

4 hours ago 2

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Kementerian Koperasi (Kemenkop) RI terus berupaya untuk memperbanyak tempat pengolahan susu milik koperasi untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono saat hadir dalam peresmian Rumah Susu Unit Sentul milik Koperasi Konsumen Kujang Sauyunan Berdikari di Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

"Rumah Susu milik koperasi ini yang melayani dapur-dapur di program Makan Bergizi Gratis," ungkap Ferry.

Upaya tersebut dilakukan melalui Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang ditargetkan sebanyak 80 ribu Kopdes seluruh Indonesia, juga bisa mendirikan unit pengolahan susu sendiri, di samping unit-unit usaha lain yang bisa digeluti.

"Unit Pengolahan Susu bisa menjadi salah satu unit usaha Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih," ujarnya.

Menurut dia, Rumah Susu ini menjadi salah satu simpul kunci dalam rantai pasok susu nasional, yang tidak hanya menyuplai kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menggerakkan sektor koperasi dan peternakan rakyat di hulu.

"Rumah Susu hadir sebagai upaya nyata mengangkat nilai tambah susu segar dari peternak sapi perah lokal," kata dia.

Di acara yang dihadiri Menteri Bappenas Rachmat Pambudy, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, dan Ketua Koperasi Kujang Sauyunan Berdikari Muchlido Apriliast, Ferry bercerita pengalaman di Boyolali terkait kisruh susu peternak lokal.

Ketika itu, kata dia, banyak produksi hasil susu dari para peternak dan koperasi tidak terserap Industri Pengolahan Susu (IPS).

"Maka, saya selalu menekankan bahwa koperasi harus memiliki IPS sendiri. Saya mengapresiasi Koperasi Konsumen Kujang Sauyunan Berdikari karena mampu membangun dan mengembangkan konsep Rumah Susu," terang Ferry.

Koperasi tersebut juga mampu membuat ekosistem sendiri dalam mata rantai MBG, yakni memiliki pengolahan susu sendiri, juga membuat dapur MBG.

Sementara, Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan susu merupakan produk wajib untuk program MBG, khususnya di daerah yang memiliki peternakan sapi perah.

Menurut dia, salah satu fungsi kehadiran BGN adalah Creating Demand, khususnya dalam penyerapan produksi susu peternak lokal.

"Artinya, program MBG bisa menyerap produksi susu dari peternak lokal. MBG harus meningkatkan gairah ekonomi di masyarakat," ucap Dadan.

Ketua Koperasi Kujang Sauyunan Berdikari Muchlido Apriliast menambahkan, metode Rumah Susu seperti ini bisa ditularkan atau direplikasi di daerah lain yang memiliki potensi peternakan sapi perah.

"Termasuk ke daerah yang tidak memiliki peternakan sapi perah," ujar Muchlido yang juga sebagai pembina dari Perhimpunan Peternak Muda Indonesia (Perpami).(KR-MFS)

Baca juga: Kemenkop apresiasi koperasi di Kulon Progo jadi mitra Program MBG

Baca juga: Kemenkop mulai salurkan susu dari koperasi untuk MBG

Baca juga: Kemenkop pacu produksi koperasi ayam petelur guna dukung MBG

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |