Kemenhut amankan pengorganisir perburuan liar di TN Gunung Merbabu

2 weeks ago 10

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berhasil mengamankan pelaku utama yang mengorganisasi kegiatan perburuan satwa liar dilindungi di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah.

Kepala Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) Aswin Bangun dalam pernyataan dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa JW diamankan sebagai pelaku utama aktivitas perburuan satwa liar di TN Gunung Merbabu bersama barang bukti satu pucuk senjata tipe PCP kaliber 5,3 mm yang disembunyikan dengan cara dikubur dan dua ekor kijang (Muntiacus muntjac) hasil buruan.

Ia mengatakan perburuan liar dengan menggunakan senjata api berdaya rusak tinggi harus dipandang serius, bukan hanya dari sisi konservasi tetapi juga dari aspek keamanan.

Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan kepolisian memastikan terkait dengan kemungkinan jaringan peredaran senjata ilegal yang turut memperkuat praktik perburuan liar di kawasan konservasi.

Baca juga: Polisi sebut kebakaran Gunung Arjuno akibat aktivitas perburuan liar

Penangkapan JW dilakukan setelah pengungkapan kasus perburuan satwa liar di kawasan konservasi tersebut pada akhir tahun lalu, yang berhasil mengamankan tersangka AS, SS, dan S setelah diketahui melakukan kegiatan perburuan di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.

Ketiganya ditahan di Rutan Polresta Magelang dan dari hasil pemeriksaan terungkap peran JW sebagai aktor utama yang mengorganisir perburuan.

Aswin mengatakan perburuan liar di kawasan taman nasional bukan sekadar pelanggaran hukum tetapi juga sinyal adanya tekanan sistemik terhadap kawasan yang menjadi pusat-pusat keanekaragaman hayati nasional.

"Penegakan hukum ini tidak hanya berorientasi pada aspek hukum pidana, tetapi juga merupakan bagian dari upaya menjaga kedaulatan dan wibawa kawasan konservasi, dalam hal ini Taman Nasional Gunung Merbabu, sebagai ruang hidup satwa liar dan simbol kehormatan ekologis bangsa ini," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai TN Gunung Merbabu Anggit Haryoso menyampaikan penangkapan aktor utama kasus perburuan di Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Merbabu merupakan bukti nyata komitmen negara dalam menjaga kawasan konservasi dan melindungi satwa liar di dalamnya.

Dia mengingatkan bahwa fauna, seperti kijang, rusa, primata, dan spesies endemik lain memiliki peranan penting dalam ekosistem hutan dan lingkungan secara keseluruhan.

"Melindungi mereka dari perburuan liar merupakan upaya kita dalam menyelamatkan ekosistem di kawasan konservasi yang sangat penting bagi kelestarian hutan," demikian Anggit Haryoso.

Baca juga: BKSDA lepas liar dua penyu hasil perburuan warga di Pulau Banyak

Baca juga: Masyarakat Lampung diimbau tidak lakukan perburuan satwa liar

Baca juga: DPR minta KLHK tingkatkan pengamanan satwa liar yang dilindungi

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |