Kemendukbangga rekomendasikan pendekatan "bersahaja"

1 month ago 7

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga merekomendasikan kepada orang tua agar menerapkan pendekatan "bersahaja" yang merupakan kepanjangan dari "bersahabat dengan remaja" agar bisa dekat dengan putra-putri mereka.

"Untuk bisa mendekati remaja, kita harus menjadi remaja," ujar Direktur Bina Ketahanan Remaja Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Edi Setiawan di Jakarta, Rabu.

Bukan dalam arti tingkah laku seperti remaja. "Tetapi memahami karakterisiknya, memahami apa yang terjadi, gejolak yang ada dalam diri mereka sebagai remaja," katanya.

Edi dalam seminar bertema “Merencanakan Keluarga, Mengendalikan Masa Depan: Peran Strategis Anak Muda dalam Isu Kependudukan", mengatakan, pendekatan ini lebih baik alih-alih menghakimi.

"Kita selami dengan kata-kata mungkin yang lebih seolah-olah kita adalah teman bagi mereka sehingga mereka tidak merasa canggung. Tidak jaga jarak dengan kita," kata dia.

Baca juga: Jakut libatkan remaja untuk ciptakan sekolah bebas kekerasan

Baca juga: Pemprov DKI luncurkan "Jakstar" untuk cegah diabetes di usia remaja

Selain itu, cobalah untuk menggugah nurani remaja saat menginginkan mereka melakukan kegiatan yang positif.

Edi mencontohkan, saat remaja diinginkan tergabung dalam kepanitiaan peringatan HUT RI, maka bisa memulai dengan berkata, "Ibu senang kalau kamu bisa aktif kegiatan 17-an. Ibu akan sedih kalau kita tidak bisa menyelenggarakan kegiatan 17-an gara-gara kalian tidak mau jadi panitia".

"Kita menggugah nurani mereka," kata Edi.

Dia mengingatkan, orang tua tak bisa membandingkan gaya asuh mereka di masa lalu dengan masa kini. Alih-alih begitu, sebaiknya sesuaikan gaya asuh dengan remaja saat ini.

"Yang bisa kita lakukan adalah menyesuaikan untuk gaya asuh ini agar bisa menjadi sahabat remaja supaya bisa diterima," ujar dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |