Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan dua agenda strategis untuk meningkatkan kualitas layanan dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan kementerian tersebut yakni Pusat Informasi Strategi Kebijakan Keagamaan dan Corporate University.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan peluncuran dua agenda ini sangat krusial dalam menghadirkan layanan di Kemenag yang lebih paripurna dan relevan dengan kondisi saat ini.
"Jangan kita terlena dengan namanya proses, tapi lupa dengan tujuan kita. Seharusnya makin mahal sebuah investasi, makin cepat tercapainya tujuan. Kita akan mengukur apakah pusat informasi strategi kebijakan keagamaan ini akan mempercepat tujuan Kemenag," ujar Menag Nasaruddin Umar di Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis.
Pusat Informasi dan Kajian Strategis Kemenag merupakan lembaga think tank yang bertugas untuk merumuskan kebijakan berbasis pada kajian objektif dan kondisi riil di lapangan.
Baca juga: Kemenag dukung lembaga filantropi tingkatkan kemanusiaan di Indonesia
Lembaga tersebut akan menjadi pemikir utama dalam merancang aksi nyata untuk menciptakan kerukunan umat beragama dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama masyarakat.
Lembaga ini juga akan melibatkan para pakar dan ahli untuk melihat masalah secara holistik dan mengajak seluruh pihak terkait untuk terlibat dalam setiap langkah kebijakan Kemenag.
Sementara Corporate University merupakan lembaga untuk meningkatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemenag, khususnya dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang terus berkembang.
Dengan ratusan ribu ASN yang tersebar di lebih dari 4.600 satuan kerja, Corporate University diharapkan dapat menyamakan pengetahuan dan persepsi ASN Kemenag dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Baca juga: Mengenal Kamaruddin Amin, Sekjen Kemenag yang dilantik 22 Januari
Lembaga ini juga akan menyusun kurikulum yang relevan dengan isu-isu aktual dan perkembangan terkini.
Menag meminta jajarannya untuk tak hanya melakukan modernisasi infrastruktur semata, tapi menjadikan media strategis dalam memecahkan masalah keumatan yang substansial.
"Pelihara alat-alat ini, jangan hanya bisa dipakai di luar visi misi yang kita tentukan. Sangat mahal harganya kalau hanya memecahkan sesuatu yang tidak substansial. Teknologi canggih ini bisa menjadi kurang efektif. Gunakan teknologi canggih untuk mewujudkan visi dan misi Kemenag," ujar Menag Nasaruddin Umar.
Sementara itu Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan Corporate University ini akan memastikan ASN Kemenag tidak hanya mengikuti perkembangan, tetapi juga mampu menghadapi ketidakpastian dan perubahan yang terjadi.
Baca juga: Menag lantik 12 pejabat baru eselon I Kemenag, ini daftar namanya!
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025