Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat layanan dan dukungan bagi pesantren di Indonesia, meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran dan efisiensi fiskal nasional.
"Pesantren telah lama berkontribusi besar bagi bangsa. Pemerintah sebagai khadimah (pelayan) umat ingin terus menghadirkan layanan terbaik. Soal anggaran bisa jadi lebih terbatas, tapi komitmen kami tidak berubah," kata Kepala Subdirektorat Muadalah dan Diniyah Formal Direktorat Pesantren Kemenag Endi Suhendi Zen di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan hingga kini baru sekitar 5.100 dari total 42.000 pesantren di Indonesia yang telah menerima bantuan inkubasi bisnis Program Kemandirian Pesantren dari Kemenag.
Tahun ini ada tambahan sekitar 1.000 pesantren yang berkesempatan mendapat bantuan tersebut. "Sebenarnya ingin lebih dari itu, tapi harus maklum bersama bahwa anggaran kami pun terbatas," kata dia.
Baca juga: 2.067 ponpes terima manfaat program Kemandirian Pesantren
Endi meminta para pengelola untuk terus melengkapi segala hal yang berhubungan dengan kepentingan pendataan pesantren di Kemenag.
Menurutnya, sistem pendataan pesantren yang lemah berpotensi menjadi hambatan tersendiri. Banyak pesantren belum memperbarui data jumlah santri, guru, dan fasilitas secara digital sehingga memengaruhi alokasi bantuan.
"Seringkali dana dari negara sulit dikucurkan ke pesantren hanya karena datanya tidak sinkron. Ini jadi tugas bersama, perkuat data agar bantuan mengalir lebih luas dan merata," ujarnya.
Di sisi lain ia memuji sejumlah pesantren yang telah bertransformasi, namun tanpa meninggalkan ciri dan identitas mereka sebagai lembaga pendidikan bercorak Islam ini.
Baca juga: Prabowo: Program inkubasi bisnis bawa pesantren menuju kemandirian
Ia mencontohkan Pondok Pesantren Ketitang Cirebon yang telah memiliki fasilitas modern seperti studio podcast, sanitasi memadai, dan sistem pendidikan yang terus tumbuh.
"Pendidikan pesantren sudah ada jauh sebelum sistem pendidikan umum dikenalkan. Kita berhutang pada para kiai dan pesantren atas segala nilai keislaman, keilmuan, dan kemanusiaan yang mereka ajarkan," kata dia.
Endi mengajak para pengasuh pesantren untuk terus menjalin sinergi dalam membangun pendidikan Islam yang lebih baik dan tertata.
"Kemenag siap berdiskusi dan bekerja sama. Kita tidak boleh lelah memperjuangkan kemajuan pesantren. Meski jalan terjal, nilai-nilai Islam yang diwariskan para kiai tak boleh padam," kata dia.
Baca juga: Menag: Program Kemandirian Pesantren jadi agenda prioritas Kemenag
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.