Kota Bandung (ANTARA) - Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) menambah koleksi satwanya dengan kelahiran dua bayi binturong pada 17 April 2025 dari indukan bernama Bunder dan Bibi.
Humas Bandung Zoo Ully Rangkuti mengatakan, kelahiran ini menambah jumlah total binturong di lembaga konservasi tersebut menjadi 33 ekor.
“Umumnya dalam satu kelahiran, binturong bisa melahirkan dua hingga enam anak. Dengan usia harapan hidup 15 sampai 18 tahun, setiap individu binturong memegang peran penting dalam menjaga keberlanjutan populasi,” kata Ully di Bandung, Sabtu.
Dia menyampaikan bahwa Bandung Zoo berkomitmen dalam menjaga populasi satwa liar yang berstatus rentan dan dilindungi, termasuk binturong, melalui upaya konservasi di luar habitat aslinya.
Baca juga: Kebun binatang di Kota Batu Jatim kenalkan anakan gajah Sumatera
“Keberhasilan penangkaran tidak hanya bertujuan memperbanyak jumlah individu, tetapi juga bagian dari strategi konservasi jangka panjang,” kata dia.
Menurut dia, langkah ini juga dinilai penting untuk mencegah over populasi dan memastikan setiap individu mendapatkan kualitas hidup yang layak.
“Kami melakukan pemantauan genetik dan merancang pertukaran satwa dengan lembaga konservasi lain untuk menjaga keberlanjutan populasi,” ujarnya.
Baca juga: Perlu ada standar nasional soal pengelolaan kebun binatang
Lebih lanjut, ia mengatakan, binturong saat ini berstatus rentan akibat penurunan populasi di alam liar. Penurunan ini dipicu oleh perburuan untuk perdagangan ilegal, kerusakan habitat karena deforestasi, serta fragmentasi hutan.
Oleh karena itu, Bandung Zoo secara aktif melakukan manajemen populasi yang cermat, termasuk pemantauan genetik dan rencana pertukaran satwa dengan lembaga konservasi lain.
“Hal ini untuk memastikan keberlanjutan genetik dan kesehatan populasi binturong dalam jangka panjang,” katanya.
Baca juga: Menteri LH apresiasi kualitas pengelolaan Kebun Binatang Surabaya
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
