Pangkalpinang (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menemukan sapi terjangkit Bovine Viral Diarrhea (BVD), setelah dilakukan uji laboratorium.
"Hasil uji labortorium kemarin, kita menemukan satu sampel sapi di Pangkalpinang positif terjangkit BVD ini," kata Ketua Tim Kerja Karantina Hewan BKHIT Provinsi Kepulauan Babel Zukhan Dwi Andianmoko di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan BVD ini merupakan penyakit yang sangat infeksius dengan gejala diare, dan pneumonia, sehingga dapat mengganggu program pemerintah daerah di Kepulauan Babel dalam meningkatkan populasi ternak sapi di daerah ini.
"Kita akan kembali melakukan pengujian sampel ini dan apabila pengujian sampel kedua ini kembali positif maka dipastikan ternak tersebut positif terjangkit BVD," katanya.
Baca juga: 109 ekor sapi di Babel sembuh dari PMK
Ia menyatakan penularan dan ciri ternak terjangkit BVD ini berbeda dengan penyakit mulut dan kuku (PMK). Secara fisik, ternak terjangkit PMK ini terlihat jelas dan bisa menimbulkan cacat pada ternak tersebut.
"Sementara itu, sapi terjangkit BVD tidak terlihat jelas, namun tetap menimbulkan kerugian secara ekonomi kepada peternak," katanya.
Ia menambahkan saat ini pemerintah memfokuskan pengawasan lalu lintas ternak untuk mencegah penyebaran virus BVD pada ternak ini.
"Saat ini kita juga memfokuskan pengawasan BVD ini, karena pemerintah sudah menetapkan penyakit ini dalam pengawasan penyakit menular strategis (PMS)," katanya.
Baca juga: Babel isolasi 109 ekor sapi terjangkit PMK
Baca juga: Babel perketat lalu lintas sapi antisipasi penyakit "ngorok"
Pewarta: Aprionis
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025