Kapolri kedepankan pendekatan humanis dalam menangkal terorisme

2 months ago 7
"Polri mengedepankan soft approach melalui deradikalisasi pembinaan ex-napi teroris serta bersinergi dengan tokoh agama dan masyarakat,"

Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan pihaknya akan terus mengedepankan pendekatan persuasif dalam mencegah terjadinya aksi terorisme.

Hal tersebut dilakukan demi menerapkan prinsip penyelesaian secara humanis tanpa perlu adanya korban jiwa.

"Polri mengedepankan soft approach melalui deradikalisasi pembinaan ex-napi teroris serta bersinergi dengan tokoh agama dan masyarakat," kata Listyo saat berpidato dalam acara perayaan HUT Bhayangkara ke-79 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Selasa.

Dia melanjutkan, pendekatan secara humanis yang diterapkan Polri pun terbukti berhasil. Salah satu keberhasilan yang paling besar yakni berpalingnya para pengikut Jamaah Al Islamiyah kepada NKRI beberapa waktu lalu.

Baca juga: Polri sukses tangani 23.456 perkara narkoba

Baca juga: Polri tangkap 13.438 preman yang kerap beraksi di kawasan Industri

"Kita berhasil mendorong deklarasi 8.315 ex-anggota Jamaah Islamiyah untuk berikrar setia dan kembali ke pangkuan NKRI," kata Listyo.

Listyo melanjutkan, walau metode pendekatan secara humanis paling diutamakan, pihaknya juga tetap akan mengerahkan upaya tegas berupa pengejaran atau penangkapan jika upaya pertama tidak bekerja.

Ragam metode tersebut dinilai Listyo berhasil dalam menangkal aksi terorisme di Indonesia. Hal tersebut terbukti dari nihilnya aksi terorisme yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir.

"Dunia meyakini bahwa Indonesia adalah negara aman karena berhasil mewujudkan zero attack sejak tahun 2023 sampai dengan Juni 2025," kata Listyo.

Listyo memastikan pihaknya akan terus berupaya menciptakan yang kondusif tanpa adanya serangan terorisme di Indonesia.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |