Jakarta (ANTARA) - Petinju asal Jerman Abass Baraou merebut sabuk juara dunia kelas welter super (69,9 kg) interim World Boxing Association (WBA) setelah mengalahkan Yoenis Tellez dalam laga 12 ronde di Orlando, Florida.
"Para juri memberikan skor 117-110, 115-112, dan 116-111, semuanya untuk keunggulan juara baru Abbas Baraou," demikian laporan WBA dalam laman resmi asosiasi itu yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Baraou menerapkan tekanan yang konsisten sejak awal laga yang memaksa Tellez bertahan dalam waktu yang lama. Momentum tersebut memungkinkan Baraou untuk mengendalikan pertukaran pukulan dalam pertarungan yang penuh aksi dan drama.
Baca juga: Tellez dan Williams bertemu pada 1 Maret untuk rebut gelar interim WBA
Meskipun Tellez dianggap sebagai favorit dalam pertarungan itu, ketekunan Baraou mampu mengacaukan ritme petinju asal Kuba itu dan secara bertahap mengikis keunggulan ronde demi ronde.
Menjelang ronde terakhir, Baraou telah membangun keunggulan yang dominan yang dibangun sejak awal laga.
Hingga pada ronde pamungkas, dia menandai pertarungan itu dengan pukulan kombinasi yang mematikan dan berkepanjangan sehingga menjatuhkan Tellez tepat sebelum bel akhir berbunyi.
Dengan kemenangan penting itu, Baraou memperkuat rekor profesionalnya menjadi 17 kemenangan dengan sembilan knockout (KO) dan satu kali kalah.
Baca juga: Falzon dan Thawilsuhannawang naik ring untuk rebut dua gelar WBA
WBA menyatakan, kemenangan itu adalah momen penentu dalam karir Baraou, yang tidak hanya memberinya sabuk hitam-emas, tetapi juga sorotan sebagai salah satu petinju paling berbahaya di kelas welter super.
Di agenda pertandingan Orlando yang padat, Baraou menonjol sebagai bintang malam itu, mengukuhkan posisinya di antara elit divisi tersebut.
Sedangkan, bagi Tellez, kekalahan ini berarti tidak hanya menyerahkan gelar interim dia, tetapi juga noda pertama dalam rekornya setelah sepuluh kemenangan berturut-turut dengan delapan KO.
Baca juga: Atasi Adeleye, Hrgovic rebut juara kelas berat WBA Gold
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
