Jakarta (ANTARA) - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto optimis kepengurusan LPAI Jakarta mampu menangani kasus kekerasan dan penelantaran anak yang terjadi di kota metropolitan ini.
"Kami merasa sangat terbantu dan ini mungkin salah satu kepengurusan yang jelas dan paling lengkap dibandingkan beberapa daerah yang lain," kata Kak Seto dalam pelantikan pengurus baru LPAI Jakarta periode 2025-2030 di kawasan PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis.
Kak Seto menilai kasus kekerasan di Jakarta cukup banyak dan LPAI juga masih menangani kasus-kasus di daerah lainnya seperti Papua, Maluku, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya.
Karena itu, diharapkan kehadiran LPAI Jakarta mampu lebih maksimal dalam penanganan sehingga mampu menekan angka kekerasan.
"Saya optimis bahwa ini akan banyak membantu dan memperkuat LPAI pusat yang selama ini juga banyak ditarik dalam kegiatan-kegiatan untuk wilayah di LPAI Jakarta," katanya.
Baca juga: Kak Seto dampingi balita yang jadi korban kekerasan seksual di Jakut
Penasihat LPAI Jakarta, Irjen Rinny Wowor menekankan pihaknya juga akan memberikan perlindungan bagi anak-anak Indonesia untuk mendapat lingkungan aman dan ramah anak.
Pihaknya akan mendukung penuh program Presiden Prabowo Subianto, mulai dari Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG) hingga Sekolah Rakyat.
Pihaknya bertekad melakukan deklarasi moral dalam rangka memberikan perlindungan bagi anak anak Indonesia untuk mendapatkan lingkungan aman, pendidikan dan kesempatan tumbuh kembang.
"Diharapkan program program pemerintah berkaitan MBG, CKG dan Sekolah Rakyat gratis itu dapat bersatu padu dalam melindungi anak sejak dini," ujar Rinny.
Baca juga: Kak Seto ingin Jakarta Utara bentuk seksi perlindungan anak tingkat RT
Ketua LPAI Jakarta, Kasandra Putranto menekankan bahwa pihaknya mengedepankan pencegahan hingga rehabilitasi bagi anak yang menjadi korban.
Selain itu, LPAI Jakarta juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Dinas Pendidikan hingga Dinas Kesehatan dalam penanganan kasus anak tersebut.
"Kami pengurus ini beragam, ada yang latar belakang penasihat hukum, psikolog forensik dan ada komunikasi diharapkan program kami bisa berjalan dengan lancar dan membutuhkan semua pihak," katanya.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.