Kadin dorong penguatan investasi lewat BRI pacu ekonomi 8 persen

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong penguatan investasi berkelanjutan melalui Belt and Road Initiative (BRI) untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen.

"Tujuan kita sangat jelas, yakni membuka jalan menuju pembangunan berkelanjutan melalui investasi infrastruktur yang berani, memastikan masa depan yang lebih cerah dan inklusif untuk semua," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Infrastruktur Kadin Indonesia, Rico Rustombi dalam acara Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment di Jakarta, Minggu.

Dikatakan dia, Indonesia melalui peran aktifnya dalam BRI berada di posisi strategis untuk tidak hanya meraih manfaat dari perdagangan dan investasi global, tetapi juga untuk membagikan kekuatan uniknya kepada dunia.

“Kita adalah bangsa yang memadukan tradisi dan inovasi. Kemampuan kita untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi progresif dengan pelestarian budaya dan lingkungan akan menjadi dasar kesuksesan,” ujarnya.

Ia menyatakan lewat BRI itu, Indonesia bisa menarik lebih banyak investor dari China yang tak hanya memacu investasi, namun turut mempermudah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen.

Menurutnya, Kadin telah menginisiasi diskusi dengan seluruh BRI yang mencakup sektor energi terbarukan, pengembangan modal manusia, teknologi termasuk kecerdasan buatan (AI), serta pengembangan alat kesehatan.

Ia menambahkan, lewat BRI pihaknya berharap dapat memperkuat keterlibatan sektor usaha Indonesia dengan mitra pengusaha China.

“Ada beberapa dunia usaha Kadin yang sudah berhasil menjalin kerja sama investasi berbasis Environmental Sustainability Goals (ESG). Ini mengacu kepada Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Rico.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkuat kerja sama dengan World Economic Forum (WEF) untuk turut membantu menyukseskan program yang dijalankan Pemerintah seperti transisi energi berkelanjutan dan makan bergizi gratis (MBG).

"Kerja samanya tentu mulai dengan kolaborasi dari pertukaran ilmu karena mereka merupakan sebuah think tank yang besar dan mempunyai jaringan dunia sudah hampir 50 tahun. Yang kedua adalah isu-isu spesifik," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya (Anin) Bakrie dalam acara World Economic Forum CEO Dinner di Jakarta, Jumat (23/5).

Untuk teknis kerja sama MBG dengan WEF, kata dia, akan dibahas secara perinci melalui tim teknis yang dibentuk.

Anin menyatakan bahwa pertemuan dengan WEF tersebut merupakan salah satu bukti upaya Kadin untuk memperluas jaringan dengan investor global sehingga bisa membawa kemajuan ke industri domestik.

"Ini suatu contoh bahwa apa yang kami lakukan untuk menjalin hubungan baik ke dunia bisa membawa manfaat untuk industri lokal. Pada dasarnya Kadin ingin selalu bersama Pemerintah," katanya lagi.

Baca juga: Kunjungan Wang Yi ke Indonesia ingin eratkan Belt and Road Initiative

Baca juga: China pandang posisi Indonesia penting dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan

Baca juga: Manfaat Prakarsa Sabuk dan Jalan bagi masa depan Indonesia

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |