Jakarta (ANTARA) - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-20 pada 29 November hingga 6 Desember 2025 di Yogyakarta menghadirkan enam program unggulan di pasar film Asia bertajuk "JAFF Market" edisi kedua, dari 29 November hingga 1 Desember 2025 di Jogja Expo Center.
"JAFF Market tahun ini menghadirkan enam program unggulan, 'JAFF Future Project', 'JAFF Content Market', 'Talent Day', 'Film & Market Conference', 'Market Screening', serta 'Film Lab'," kata Kepala Program JAFF Market Gita Fara saat konferensi pers JAFF Market di Jakarta, Rabu.
Seiring keberhasilan JAFF Market edisi pertama yang diikuti 6.700 peserta, 151 stan pameran, dan menghasilkan 63 kesepakatan bisnis senilai Rp36 miliar, penyelenggaraan JAFF Market edisi kedua berkomitmen menghadirkan enam program unggulan, di antaranya:
1. JAFF Future Project: Program inkubasi dan pendampingan kreatif ini menyediakan kesempatan berjejaring bagi proyek film internasional dengan para profesional industri. Terbuka untuk pendaftar dari Asia-Pasifik yang proyeknya menyertakan unsur Indonesia, program ini akan menghubungkan proyek-proyek tersebut dengan investor, produser, distributor, dan pemrogram festival lokal maupun internasional.
Dua belas film pilihan akan tampil selama tiga hari dan proyek terpilih akan mendapatkan penghargaan. Pendaftaran dibuka 15 Juli hingga 10 September 2025.
Baca juga: Wamen Kebudayaan antusias jadikan JAFF Market pasar film terbesar Asia
2. JAFF Content Market: Sebagai wadah presentasi kekayaan intelektual (IP), program ini menyediakan pasar bagi konten IP seperti buku, lagu, permainan video, dan IP kreatif lainnya, untuk mencari peluang adaptasi ke dalam film atau gambar bergerak lainnya. Tujuannya adalah mendorong peningkatan jumlah tawaran adaptasi cerita menjadi film panjang.
Sepuluh IP unggulan akan tampil, mempertemukan pemilik IP dengan calon pembeli. Pendaftaran dibuka 15 Juli hingga 15 Agustus 2025.
3. Talent Day: Program pendampingan dan jejaring itu dirancang sebagai titik awal bagi calon talenta dan pembuat film Indonesia untuk membangun jaringan dengan para profesional. Pendaftar berkesempatan berinteraksi langsung, berdiskusi, dan memperluas koneksi, membuka peluang kolaborasi dan kemajuan karir mereka.
Selama tiga hari, JAFF akan mengatur pertemuan bisnis dan memperkenalkan bakat-bakat baru ini kepada para profesional industri film. Tahun ini, "Talent Day" akan berkolaborasi lebih banyak lagi dengan pelaku industri tangguh setelah sukses bermitra dengan Netflix tahun lalu. Pendaftaran dibuka 15 Juli hingga 10 September 2025.
4. Film & Market Conference: Forum diskusi industri dan dialog kebijakan perfilman ini akan membahas berbagai tema, termasuk pengembangan bakat, proses produksi dan distribusi, strategi pembiayaan dan investasi, inovasi dan teknologi, serta regulasi dan pendidikan.
JAFF kembali bermitra dengan Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) untuk penyusunan program "konferensi pasar dan film" tahun ini.
Baca juga: Wamen Kebudayaan: 2028, Indonesia jadi "country of honor" di Cannes
5. Market Screening: Program pemutaran privat ini ditujukan untuk audiens, pembeli, dan distributor, menyajikan film-film pilihan JAFF serta karya-karya sebelumnya dari talenta baru yang terpilih. Ruang tonton ini akan menghubungkan pembuat film dengan pemrogram film, distributor, agen penjualan, dan investor.
Semua pemegang akreditasi profesional industri perfilman dapat mengakses informasi rinci dan menghubungi pembuat film melalui program ini.
6. Film Lab: Program lokakarya dan pengembangan proyek intensif ini dirancang untuk meningkatkan kualitas proyek dan kapasitas pelaku industri perfilman. Melalui sesi lokakarya, umpan balik kolaboratif, dan bimbingan ahli, program akan menerima lima slot film panjang yang ditargetkan untuk pasar regional dan global.
Program itu juga menerima film panjang pertama atau kedua dari sutradara, dengan syarat, memiliki potensi kolaborasi produksi internasional. Pendaftaran dibuka 15 Juli hingga 10 September 2025.
Dengan beragam program unggulan ini, JAFF Market menegaskan komitmennya untuk menjadi jembatan antara sineas Indonesia dan pasar global, seperti yang juga ditekankan oleh Linda Gozali, Direktur JAFF Market. "Kami ingin ada banyak interaksi. Jadi kesempatan untuk berkoneksi satu sama lain sangat luas dan terbuka," ujar Linda.
Baca juga: JAFF "unjuk gigi" di Cannes, bawa proyek unggulan ke pasar film global
Linda mengatakan JAFF Market akan mengambil peran penting dalam membuka ruang kolaborasi antarbisnis (B2B) domestik, memperluas jejaring internasional, dan menjadi jembatan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan mitra lembaga, institusi budaya, dan kerja sama antar negara untuk memperkuat posisi Indonesia di lanskap ekonomi kreatif Asia.
Tahun ini, antusiasme terus meningkat: sekitar 50 persen booth telah terisi, minat sponsor bertumbuh, dan sejumlah kemitraan internasional sedang dijajaki. Alumni JAFF Market 2024 pun telah menembus panggung global, seperti film “Pangku” karya Reza Rahadian yang tampil di Marché du Film Cannes 2025 dalam program "HAF Goes to Cannes", serta tiga IP lokal: "Bandits of Batavia", "Jitu" dan "Locust", berhasil tampil di "Forum Pitching IP Cannes".
Konsistensi JAFF Market dalam menjembatani dunia kreatif dengan sektor pendukung juga menarik dukungan Amar Bank sebagai sponsor utama tahun ini.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, menyampaikan bahwa partisipasi Amar Bank dalam JAFF Market 2025 merupakan langkah strategis untuk memasuki sektor-sektor potensial, seperti industri kreatif Indonesia yang sedang berkembang pesat.
”Kemitraan ini memberikan kesempatan luas bagi kami untuk memahami kebutuhan pelaku industri, membuka peluang kolaborasi yang lebih erat, dan pada waktunya menghadirkan solusi keuangan yang tepat dan relevan. Dukungan ini juga diharapkan menjadi sinergi yang kuat antara layanan keuangan digital dan sektor kreatif, yang semakin penting bagi perekonomian Indonesia,” kata Vishal.
Baca juga: Film "1 Kakak 7 Ponakan" tutup JAFF 2024 dan rilis poster resmi
Baca juga: Menteri Kebudayaan: JAFF bisa jadi perantara kerja sama insan film
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025