ITB-SAS kembangkan sistem roket kendali hingga pertahanan basis AI

1 month ago 7

Jakarta (ANTARA) - Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama dengan PT SAS Aero Sishan menjalin kemitraan strategis untuk memperkuat inovasi teknologi di industri pertahanan domestik termasuk teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).

Kerja sama yang dikukuhkan dalam nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS) tersebut bertujuan untuk mengembangkan alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam), yakni sistem kendaraan pengangkut mortir (Bajra), dan sistem dukungan tempur berbasis Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) yang dipersenjatai (weaponized drone, combatan drone).

Direktur Utama PT SAS Aero Sishan, Rasyid Ridha dalam keterangan di Jakarta, Kamis menyampaikan kerja sama pengembangan alpalhankam lainnya yakni sistem roket kendali (Folded Fin Aerial Rocket) 70mm dan 122mm, serta sistem senjata pertahanan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI).


"Kami percaya bahwa kolaborasi dengan institusi akademik seperti ITB adalah langkah strategis untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional, khususnya di sektor strategis. Kemitraan ini bukan hanya soal transfer teknologi, tapi juga tentang membangun kemandirian melalui riset dan pengembangan bersama, serta menyiapkan talenta unggul yang akan menjadi tulang punggung industri pertahanan Indonesia di masa depan,” ujar dia.

Lebih lanjut, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB Lavi Rizki Zuhal menyampaikan SAS Aero Sishan menjadi perusahaan nasional pertama yang menandatangani MoU dan PKS dengan ITB.

Pihaknya berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan inovasi yang terintegrasi, memfasilitasi kolaborasi antara peneliti, dan pelaku industri serta tidak hanya fokus pada penelitian, tetapi juga mendorong pemanfaatan hasil penelitian untuk menciptakan solusi yang relevan bagi industri.

Kerja sama ini sudah dirintis sejak 2024 dan selama lima tahun ke depan PT SAS dan ITB berkomitmen mengerahkan segala sumber daya untuk riset dan pengembangan alpalhankam sesuai kesepakatan. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu program hilirisasi yang sedang dicanangkan oleh pemerintah.

Baca juga: Sambutan di ITB tertutup, Prabowo tak mau soal sains dipolitisasi

Baca juga: Prabowo heran menteri kabinet dan dirut BUMN banyak dari lulusan ITB

Baca juga: Prabowo bertolak ke Bandung naik kereta cepat bersama masyarakat


PT SAS sebelum ini telah terlibat aktif dalam sejumlah proyek strategis bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan RI, termasuk pengembangan rocket guided launcher 70 mm.

Selain itu, PT SAS juga berkontribusi dalam Konsorsium Roket Nasional untuk pengembangan roket balistik RHan-122B. Keterlibatan ini mencerminkan peran PT SAS sebagai mitra teknologi dalam pengembangan sistem persenjataan dalam negeri, khususnya pada aspek sistem peluncur.

Kerja sama terbaru dengan Institut Teknologi Bandung melalui Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST-ITB) menjadi langkah lanjutan dalam memperkuat ekosistem inovasi nasional.

Dengan rekam jejak DKST-ITB dalam mendorong riset terapan dan hilirisasi teknologi, kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan solusi pertahanan berbasis riset serta memperkuat kemandirian teknologi dalam sektor pertahanan.

Baca juga: PT PAL dan Naval Group bangun kapal selam modern libatkan anak bangsa

Baca juga: TNI AU dukung pengembangan industri pertahanan dalam negeri

Baca juga: Australia gelar latihan perang terbesar libatkan 35.000 personel

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |