Jakarta (ANTARA) - Bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas), pengemudi atau driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia berencana untuk menggelar aksi demonstrasi pada hari ini, Rabu (17/9).
Demonstrasi yang dipusatkan di tiga titik strategis, yakni Istana Negara, Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI itu membawa tujuh tuntutan. Salah satu tuntutan pertama adalah desakan untuk RUU Transportasi Online masuk pada Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.
Sebelumnya, Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia merupakan suatu organisasi yang dibentuk dengan tujuan untuk memperjuangkan hak-hak serta kesejahteraan pengemudi ojek online, baik itu roda dua maupun roda empat, serta kurir online di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyebut bahwa massa demonstrasi kali ini akan terdiri sekitar 2.000 orang yang merupakan gabungan dari ojol roda dua, roda empat, kurir online. Selain itu, ada rombongan mahasiswa BEM UI dan aliansi mahasiswa lain yang juga sama-sama bergabung dalam aksi ini.
Raden turut mengajak semua aliansi dan seluruh pengemudi ojek online untuk ikut berpartisipasi dalam “unjuk rasa 179” ini. Menurutnya, aksi ini tidak hanya menjadi wadah penyampaian aspirasi ojol, tetapi juga momentum menekan pemerintah agar lebih serius memperhatikan nasib para pekerja transportasi online.
Demonstrasi saat ini membawa tuntutan-tuntutan lain yang pada akhirnya dikemas menjadi 7 butir tuntutan. Tuntutan lengkap yang dibawa dalam aksi 17 September antara lain:
1. Memasukkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.
2. Menetapkan potongan aplikator maksimal 10 persen sebagai harga mati atau tidak bisa ditawar lagi.
3. Menerapkan regulasi tarif pengantaran barang dan makanan.
4. Melakukan audit investigatif mengenai potongan 5 persen yang diambil oleh aplikator yang dinilai merugikan driver.
5. Menghapus fitur yang merugikan driver seperti fitur aceng, multi order, slot, serta member berbayar.
6. Mendesak pencopotan Menteri Perhubungan yang saat ini dipegang oleh Dudy Purwaghandi.
7. Meminta Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk mengusut tuntas tragedi 28 Agustus 2025 yang menyebabkan korban jiwa dari pengemudi ojol yakni Affan Kurniawan di Jakarta dan Rusdamdiyansyah di Makassar.
Aksi demonstrasi ke-179 yang digelar para pengemudi ojek online ini, diperkirakan akan memberi dampak cukup besar terhadap aktivitas masyarakat, lantaran ribuan driver kompak mematikan aplikasi mereka sebagai bentuk solidaritas.
Kondisi ini membuat Garda meminta masyarakat untuk bersiap menggunakan pilihan transportasi lain selama aksi ini berlangsung.
Kemudian, untuk mencegah gangguan keamanan, sebanyak 6.118 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemda DKI pun diturunkan ke lokasi aksi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo menegaskan pengamanan ini dilakukan agar aksi berjalan tertib dan damai. Ia juga mengingatkan untuk masyarakat tidak terjebak oleh kabar hoaks atau provokasi dari media sosial yang bisa memperkeruh suasana.
Baca juga: Yusril janji tegakkan keadilan untuk ojol korban aksi demo di Makassar
Baca juga: Aksi damai ojol dengan bagi mawar dipusatkan di Monas
Baca juga: Mahasiswa cek peserta aksi demo di DPRD Kalsel cegah penyusup
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.