Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan bahwa rekrutmen Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) belum memasuki tahap final.
“Belum final. Belum, di tempat saya,” kata Pramono saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Pramono mengatakan, rekrutmen PPSU, kini masih di tahap Wali Kota Jakarta.
Nantinya, jelas Pramono, laporan terakhir perekrutan PPSU akan diserahkan kepada dirinya.
Pramono mengatakan dirinya akan memantau langsung perekrutan PPSU untuk memastikan prosesnya berjalan transparan dan tidak ada orang titipan di dalamnya.
Pramono juga mengakui banyak pihak yang protes dan merasa bahwa proses rekrutmen PPSU tidak transparan.
Kendati demikian, Pramono berjanji untuk membuat proses rekrutmen PPSU tetap berjalan adil dan transparan.
Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Biro Pemerintahan Setda DKI Jakarta Muhammad Faisol juga sudah menegaskan bahwa seluruh proses rekrutmen PPSU akan berjalan secara transparan dan akuntabel.
Faisol mengatakan perekrutan dilakukan dengan bekerja sama antara pihak kelurahan dan Inspektorat DKI Jakarta.
“Total lowongan untuk posisi petugas PPSU sebanyak 1.023 orang yang tersebar di 239 kelurahan Jakarta. Jumlah tersebut untuk mengisi kekosongan akibat adanya batas usia, petugas yang mengundurkan diri dan sebagainya,” jelas Faisol.
Faisol mengungkapkan, bagi masyarakat yang telah mengirimkan lamaran untuk formasi PPSU ke Balai Kota beberapa waktu lalu, data tersebut tetap akan diperhatikan dan diproses lebih lanjut.
Kelurahan terkait akan menghubungi para pelamar yang sudah terdata, kemudian diminta melakukan pembaruan (update) berkas lamaran sesuai ketentuan yang berlaku dalam rekrutmen PPSU saat ini.
Baca juga: Masih ada pungli pada perekrutan PPSU di Jakarta
Baca juga: Pram bantah minim lapangan kerja jadi alasan sarjana lamar jadi PPSU
Baca juga: Pemprov DKI resmi buka rekrutmen PPSU
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.