Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyita 89,16 kilogram sabu hingga tujuh senjata api dalam penggerebekan sarang narkoba di Kampung Bahari, Jakarta, Jumat (7/11).
Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan soliditas antara BNN dan Polri dalam menindak tegas jaringan peredaran gelap narkoba di wilayah rawan. Operasi yang dilakukan tersebut diharapkan terus berlanjut demi memburu para bandar besar narkoba di tanah air.
"Saya sangat bangga, ini telah membuktikan kerja sama luar biasa. Dengan kerja yang optimal kami mendapatkan barang bukti yang luar biasa," ujar Komjen Pol. Suyudi dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Dalam operasi, terdapat sembilan orang yang diamankan dengan inisial Sa, Ab, Yu, He, Fa, Yo, Su, SH, dan RN.
Ia pun menegaskan tim BNN dan Polri tidak berhenti sampai di situ dan akan terus melakukan pengembangan untuk menangkap bandar-bandar besarnya.
Dipimpin langsung oleh Kepala BNN bersama 700 personel gabungan dari BNN, Polda Metro Jaya, Satuan Brimob, beserta Polres Jakarta Utara, dari hasil penelusuran, Tim Gabungan berhasil menemukan 89,16 kg sabu; 91,53 gram ganja; 159 butir ekstasi; uang tunai Rp 1,47 miliar; dan uang palsu Rp5,5 juta.
Selain itu, Tim juga mengamankan 21 buah senjata tajam, satu buah busur panah beserta delapan buah anak busur panahnya, tujuh buah senjata api, dua buah senapan angin alias air gun, enam buah pistol lunak udara alias airsoft gun, serta lima batang emas (masing-masing seberat 100 gram).
Lalu, enam buah gelang emas putih, satu buah gelang emas kuning, satu buah cincin emas, enam buah kalung emas, satu sepeda motor Kawasaki ZX 10, satu sepeda motor Kawasaki Ninja 250, satu sepeda motor Honda Vario, serta sembilan unit telepon genggam.
"Barang bukti tersebut didapatkan di sebuah rumah kos yang berada di Jalan Samudera 4 dan Jalan Bak Air 2," ucap dia.
Suyudi menjelaskan operasi lanjutan itu merupakan rentetan dari operasi sebelumnya di Kampung Bahari pada Rabu (5/11).
Menurut dia, keberhasilan operasi menjadi bukti nyata bahwa pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan secara parsial, namun membutuhkan kolaborasi yang kuat antara aparat penegak hukum dan masyarakat.
BNN mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif memberikan informasi terkait aktivitas mencurigakan melalui pusat telepon 184 atau layanan Whatsapp 081221675675 agar kejahatan narkotika dapat diberantas hingga ke akar-akarnya.
Sesuai dengan strategi BNN War on Drugs for Humanity, perang narkoba demi kemanusiaan dilakukan melalui langkah-langkah tegas, terukur, dan bersinergi, demi mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).
Baca juga: Penggerebekan di Kampung Bahari, BNN ungkap ada target yang dikejar
Baca juga: BNN sudah prediksi ada potensi perlawanan dari kartel narkoba
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































