Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebut bahwa Sungai Ciliwung memberikan kontribusi sebanyak 40 persen sebagai penyebab banjir di Ibu Kota.
“Sungai Ciliwung itu memberikan kontribusi 40 persen dari banjir di Jakarta,” kata Pramono di kawasan Jakarta Pusat, Selasa.
Oleh karena itu, lanjutnya, normalisasi Sungai Ciliwung menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk penanganan banjir jangka menengah.
Pramono menyampaikan bahwa proses penetapan lokasi (penlok) untuk proyek normalisasi pun telah ditandatangani dan pelaksanaan pembebasan lahan akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Lebih lanjut Pramono menyampaikan, meski dalam beberapa waktu terakhir hujan deras melanda wilayah Jabodetabek, namun ia mengklaim Jakarta berhasil mengendalikan genangan dengan cepat.
Baca juga: Wilayah terendam banjir di Jakarta telah surut
Hal ini menurutnya berkat kesiapan pompa-pompa air, pengerukan situ dan danau, serta aliran sungai yang lebih lancar.
“Jakarta tidak begitu lama langsung surut. Karena apa? Pompa kita persiapkan, situ-situnya kita keruk terus-menerus. Alirannya sekarang relatif banyak yang tidak tersumbat,” kata Pramono.
Kendati demikian, Pramono menilai langkah-langkah darurat saja tidak cukup.
Pemerintah Provinsi DKI kini tengah berkonsentrasi menyelesaikan penanganan banjir secara berkelanjutan, dengan fokus pada proyek-proyek strategis jangka menengah.
“Saya lagi konsentrasi untuk penanganan yang jangka menengah. Maka untuk itu, normalisasi Ciliwung menjadi hal yang utama,” kata Pramono.
Baca juga: BPBD Jaktim kerahkan personel pantau dan atasi banjir di titik rawan
Sebelumnya, hujan yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Senin (4/8) sore mengakibatkan sejumlah wilayah di Jakarta Timur kembali tergenang pada Selasa pagi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sedikitnya 12 rukun tetangga (RT) terdampak genangan akibat luapan Sungai Ciliwung.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, menyampaikan bahwa genangan mulai terjadi usai kenaikan status Bendung Katulampa menjadi Waspada/Siaga 3 pada Senin (4/8) pukul 16.30 WIB.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.