Indonesia-Korsel kolaborasi membudidayakan napoleon berkelanjutan

4 hours ago 5
Ikan Napoleon dari Kepulauan Riau sangat diminati pasar Hong Kong dan Tiongkok dengan harga yang kompetitif.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia bersama National Institute of Fisheries Science (NIFS) Korea Selatan (Korsel) berkolaborasi menjaga populasi ikan napoleon melalui skema pengembangan budi daya berkelanjutan di Indonesia.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu (Tebe) mengatakan kolaborasi itu tertuang dalam Project for Smart Technological Support to Improve Aquaculture Productivity in Indonesia.

“Ikan napoleon termasuk jenis ikan yang tercantum dalam Appendix II Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora. KKP akan terus perkuat salah satunya dari aspek budi daya ikan napoleon,” kata Tebe, di Jakarta, Senin.

Dia menyampaikan proyek kerja yang dimulai sejak 2023, kini telah memasuki tahun ke 3. Dalam kurun waktu tersebut telah dilakukan beberapa kegiatan antara lain peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang budi daya laut, pelaksanaan beberapa tahapan pengembangbiakan ikan napoleon, serta pembangunan hatchery ikan napoleon.

Proyek kerja sama dengan NIFS Korea Selatan dilaksanakan di Balai Perikanan Budi Daya Laut (BPBL) Batam. Batam dipilih karena berpotensi besar untuk mengembangkan budi daya ikan laut, seperti ikan napoleon. Letak wilayahnya juga berada di jalur pelayaran internasional.

Melalui proyek kerja sama ini, Tebe berharap produktivitas perikanan budi daya ikan napoleon meningkat. Napoleon memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi komoditas ekspor.

"Ikan Napoleon dari Kepulauan Riau sangat diminati pasar Hong Kong dan Tiongkok dengan harga yang kompetitif,” ujar Tebe.

Kepala Departemen Penelitian Industri Akuakultur di NIFS Korea Lee Jeong-yong mengatakan pembangunan fasilitas budi daya ikan napoleon di BPBL Batam bertujuan meningkatkan produktivitas perikanan budi daya di Indonesia.

Saat ini proyek kerja sama telah memasuki tahap percobaan, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri budi daya ikan napoleon di Indonesia.

“Pembangunan fasilitas budi daya ikan napoleon di BPBL Batam merupakan wujud kerja sama dalam pengembangan teknologi budi daya yang menjadi tantangan baru sekaligus pengalaman berharga bagi kedua negara,” ujar Lee Jeong-yong.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBL Batam Ipong Adi Guna menyampaikan komitmennya melaksanakan kerja sama tersebut, termasuk melakukan uji coba teknologi pembenihan ikan napoleon.

"Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas budi daya ikan laut sekaligus menjaga plasma nutfah dan kelestarian populasi ikan napoleon di Kepulauan Riau,” ujar Ipong.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut pengembangan perikanan budi daya berkelanjutan merupakan salah satu cara menjaga populasi perikanan di alam.

Untuk itu, pengembangan perikanan budi daya di Indonesia terus didorong oleh KKP.

Baca juga: KKP pastikan ekspor ikan napoleon sesuai regulasi

Baca juga: KKP selamatkan ikan langka napoleon hasil tangkapan ilegal

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |