Jakarta (ANTARA) - Kuasa Usaha Kedutaan Besar Republik Islam Pakistan untuk Indonesia Roshan Lal mengatakan bahwa Pakistan tetap berkomitmen untuk meningkatkan hubungan dengan semua negara tetangga dan kawasan.
"Pakistan tetap berkomitmen untuk meningkatkan hubungan dengan semua negara tetangga dan regional, mendorong kerja sama dan konektivitas kawasan demi kesejahteraan bersama," kata Roshan pada acara perayaan Hari Nasional Pakistan ke-85 di Jakarta, Senin malam.
Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini kebijakan luar negeri Pakistan terus memperjuangkan perdamaian, kerja sama multilateral, dan hak semua orang untuk hidup bermartabat dan bebas.
"Kami sangat yakin perdamaian sangat diperlukan untuk pembangunan dan pembangunan sangat penting untuk perdamaian," ucap Roshan.
Ia menambahkan bahwa Pakistan telah memberikan kontribusi yang berarti bagi sains, teknologi, seni, olahraga, serta dalam menjaga perdamaian global.
Pada kesempatan ini, lanjut Roshan, pihaknya juga mengenang pendudukan ilegal oleh pihak brutal asing di Jammu dan Kashmir.
"Kami berjanji untuk terus mendukung perjuangan mereka demi hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Kami juga berjanji untuk mendukung rakyat di Palestina yang saat ini menghadapi penindasan terparah," ujarnya.
Roshan menjelaskan bahwa hari ini menandai Resolusi Lahore bersejarah tahun 1940—ketika umat Muslim di Asia Selatan, di bawah kepemimpinan visioner Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah, bertekad untuk mencari tanah air yang merdeka. Itu menjadi sebuah momen penentu dalam sejarah yang mengarah pada pembentukan Pakistan pada 1947.
Kendati sejak awal berdiri menghadapi tantangan keamanan dan ekonomi yang signifikan, Pakistan telah mencatat kemajuan yang luar biasa, yang muncul sebagai negara yang bersemangat dan tangguh yang berakar kuat pada kekayaan warisan budaya, katanya. Pada perayaan tersebut hadir sejumlah pejabat di antaranya Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan para dubes asing seperti dari Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Rusia, Sudan, Thailand dan juga Palestina.
Baca juga: Air jadi senjata geopolitik baru di tengah krisis Kashmir
Baca juga: Pakistan siap hadapi penyelidikan netral atas serangan di Kashmir
Baca juga: India tahan 175 orang di Kashmir, ketegangan dengan Pakistan meningkat
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025