Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dalam pertemuannya dengan Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay di KP2MI Jakarta, Rabu, membahas peluang kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) di negara itu.
Berdasarkan keterangan tertulis KP2MI pada Rabu (12/3), disebutkan bahwa dalam audiensi tersebut, Menteri Karding membahas mengenai perbaikan kualitas pelindungan dan peningkatan keterampilan para PMI.
"Harus memperbaiki kualitas pelindungan terhadap pekerja migran. Yang kedua adalah harus meningkatkan keterampilan pekerja migran dengan tujuan untuk membuka ruang pekerjaan sekaligus upaya-upaya untuk memperoleh devisa negara," kata Menteri Karding.
Dia mengatakan bahwa kementeriannya akan melakukan kerja sama dengan negara penempatan jika negara tujuan memiliki aturan yang baik terkait pelindungan dan dapat memberikan jaminan bagi pekerja migran Indonesia.
"Yang pertama adalah harus memiliki peraturan perundang-undangan tentang pekerja. Yang kedua harus memiliki konsep pelindungan yang baik terhadap pekerja, lalu yang ketiga adalah memberikan jaminan," kata Menteri Karding lebih lanjut.
Untuk itu, dia mengapresiasi upaya Pemerintah Hungaria untuk menjalin kerja sama terkait penempatan pekerja migran dengan Pemerintah Indonesia, mengingat sudah ada ratusan pekerja migran Indonesia yang telah bekerja di negara itu.
"Kami juga mengapresiasi telah terjadi kerja sama dengan negara Hungaria, mudah-mudahan ke depan bisa kita tingkatkan," kata Menteri Karding.
Sementara itu, Dubes Hungaria Lilla Karsay mengatakan bahwa audiensi tersebut memang dilakukan untuk membahas peluang kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia di negaranya.
Dubes Lilla mengatakan bahwa Hungaria saat ini membutuhkan 50 ribu pekerja asing untuk bekerja di Hungaria.
"Saya mengerti bahwa isu tentang pekerja tamu ini memang sangat penting mengingat kebutuhan dari Hungaria sendiri sekitar 50 ribu orang dan tahun lalu, pada 2022, kami sudah pernah audiensi dan bertemu dengan Kepala BP2MI untuk berbicara soal ini," kata Lilla Karsay.
Dia mengatakan bahwa para pengusaha Hungaria awalnya merasa khawatir dengan perbedaan budaya di antara pekerja Muslim. Namun, setelah para pekerja migran Indonesia bekerja, para pengusaha Hungaria mengaku merasa puas, kata Lilla lebih lanjut.
"Jadi, awalnya mereka sangat worry karena perbedaan agama, karena pekerja Indonesia banyak Muslim dan di sana non Muslim," katanya.
"Tapi, ternyata semua baik-baik saja, para pekerja Indonesia adalah pekerja keras, dan bisa beradaptasi, dan sangat baik dan harmonis hubungannya dengan mereka. Jadi, apresiasi yang cukup tinggi dari para pengusaha di Hungaria,” kata Lilla menambahkan.