Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi sebanyak tujuh kali dengan tinggi letusan 500 meter hingga 900 meter di atas puncak pada Jumat.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 18.09 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.
Menurutnya kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih terus berlangsung.
Sebelumnya Gunung Semeru erupsi pada pukul 17.41 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut.
"Saat erupsi, abu vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa itu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 152 detik," tuturnya.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki delapan kali erupsi sepanjang Kamis
Baca juga: PVMBG: Gunung Marapi masih berstatus waspada meski kegempaan meningkat
Berdasarkan catatan petugas, Gunung Semeru telah mengalami tujuh kali erupsi dengan erupsi pertama terjadi pukul 01.10 WIB disertai letusan setinggi 500 meter di atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status Gunung Semeru yang masih waspada atau level II, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Dentuman keras erupsi Gunung Marapi terdengar hingga ke Padang Panjang
Baca juga: Gunung Ibu semburkan abu vulkanik setinggi 400 meter
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025