Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menegaskan ratusan siswa yang keracunan usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapatkan penanganan kesehatan maksimal.
"Pemerintah provinsi juga menyatakan empatinya dan juga minta bersabar. Dan kita minta rumah sakit dan tenaga medis bisa memberikan pelayanan secara maksimal kepada anak-anak kita yang sekarang sudah mendapatkan perawatan," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Rabu.
Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga menyiagakan ambulans gratis yang telah didistribusikan ke desa-desa pada HUT ke-80 Republik Indonesia beberapa waktu lalu, sebagai upaya mendukung tindakan rujukan jika diperlukan.
"Dan saya minta juga kepada seluruh ambulan gratis yang ada di Kabupaten Lebong atau yang ada di Kabupaten Rejang Lebong untuk bisa mem-backup, memberikan bantuan jika diperlukan," kata dia.
Baca juga: RS BK Palu Sulteng rawat 18 pelajar diduga keracunan MBG
Pada perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mendistribusikan 130 unit mobil ambulans gratis ke desa-desa yang ada di Bengkulu demi menyediakan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Helmi menyatakan sebanyak 130 siswa-siswi di Kabupaten Lebong keracunan makanan usai mengkonsumsi makanan program MBG.
Hal tersebut, kata Helmi, tidak seharusnya terjadi jika penyediaan makanan program MBG sudah sesuai standar operasional prosedur yang telah ditetapkan pemerintah lewat BGN.
"Kita minta agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan kenapa itu bisa terjadi. Nanti setelah ditemukan apa hasilnya akan dilaporkan ke BGN untuk kemudian bisa memberikan keputusan nanti. Kita harapkan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, dan harusnya tidak terjadi ketika memang prosedur yang sudah ditetapkan itu dilalui dengan baik," ujarnya.
Baca juga: Ventrue-Hijrah teken perjanjian usaha patungan pembiayaan dapur MBG
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
