Google bantah fitur AI sebabkan penurunan trafik ke situs penerbit

1 month ago 7

Jakarta (ANTARA) - Google membantah anggapan bahwa fitur pencarian berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadi penyebab penurunan jumlah trafik kunjungan ke situs-situs penerbit.

Raksasa teknologi itu menyatakan bahwa volume klik organik dari mesin pencari mereka ke situs web tetap “relatif stabil” dari tahun ke tahun, dan kualitas rata-rata klik justru meningkat.

“Data ini bertolak belakang dengan laporan pihak ketiga yang secara tidak akurat menyebutkan adanya penurunan trafik yang dramatis, sering kali berdasarkan metodologi yang cacat, contoh kasus yang terisolasi, atau perubahan trafik yang terjadi sebelum fitur AI diluncurkan di Search,” kata Wakil Presiden Google dan Kepala Search Liz Reid dikutip dari Tech Crunch pada Kamis.

Baca juga: Fitur AI Google berdampak penurunan jumlah kunjungan ke situs berita

Meski tidak menyertakan data spesifik untuk mendukung klaimnya, Google mengakui bahwa tren pengguna memang bergeser, yang menyebabkan peningkatan trafik ke sebagian situs dan penurunan ke situs lainnya.

Akan tetapi, Google tidak mengungkap berapa banyak situs yang mengalami penurunan atau peningkatan trafik. Sementara itu, chatbot seperti ChatGPT terus mengalami lonjakan trafik dalam beberapa bulan terakhir, sementara para penerbit konten digital justru menghadapi tantangan.

Liz menjelaskan bahwa pengguna kini lebih memilih situs yang menyajikan suara autentik, seperti forum, podcast, video, dan pengalaman langsung.

Baca juga: Google perluas akses ringkasan pencarian AI ke lebih dari 100 negara

Google juga menyebut bahwa mereka telah mengintegrasikan fitur AI Overviews yang memberikan lebih banyak tautan di hasil pencarian, yang menurut mereka membuka peluang baru bagi situs web untuk muncul dan diklik.

Namun, Google mulai mengubah fokus metrik keberhasilan dari sekadar jumlah klik menjadi “kualitas klik”, yaitu klik yang menghasilkan pelibatan (engangement) lebih tinggi, di mana pengguna tidak langsung kembali ke halaman pencarian, melainkan membaca konten secara menyeluruh.

Meski begitu, sejumlah data eksternal menunjukkan bahwa kehadiran AI tetap berdampak pada penurunan klik secara keseluruhan.

Baca juga: Google catat pengguna bulanan fitur AI Overviews capai 2 miliar

Studi dari Similarweb mengungkap bahwa sejak peluncuran AI Overviews pada Mei 2024, proporsi pencarian berita yang tidak menghasilkan klik ke situs penerbit meningkat dari 56 persen menjadi 69 persen pada Mei 2025. Ini berarti mayoritas pengguna tidak lagi mengunjungi situs berita setelah melakukan pencarian.

Google tampaknya menyadari dampak ini. Mereka baru-baru ini meluncurkan produk khusus untuk penerbit guna memonetisasi trafik yang kian menyusut, melalui opsi seperti langganan buletin atau pembayaran mikro sebagai alternatif di luar iklan tradisional.

Baca juga: Google mulai tampilkan ringkasan berita berbasis AI di Discover

Baca juga: Google hadapi gugatan antipakat di Uni Eropa karena fitur AI Overviews

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |