Jakarta (ANTARA) - Grup musik rock alternatif asal Bandung for Revenge secara resmi melepas extended play (EP) atau album mini mereka berjudul "Sebelum Merayakan" sebagai permulaan menuju album penuh pada masa mendatang.
"Sebelum Merayakan" terdiri dari lima lagu yang diantaranya sudah dikenalkan pada 2024 lewat kolaborasi-kolaborasi unik dengan musisi lainnya seperti Meisya hingga More on Mumbles.
"Dengan konsep akustik dan kolaborasi, tantangan kami dalam mengerjakan Sebelum Merayakan adalah lebih ke usaha mencocokkan karakter for Revenge dengan para kolaborator tersebut. Tapi, selain itu, semua proses berjalan dengan lancar dan siap dinikmati para pencinta musik," kata vokalis for Revenge Boniex Noer dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: for Revenge gaet More on Mumbles hadirkan "Semula" versi akustik
Lima lagu di dalam karya itu ialah "Sadrah - Acoustic" feat. Meiska, "Penyangkalan - Acoustic", "Semula - Acoustic" feat. More on Mumbles, "Menunggu Giliran" feat. Elsa Japasal, dan "Kala Luka Berpesta" feat. Wira Nagara.
"Sebelum Merayakan" terpilih sebagai judul untuk EP akustik kedua for Revenge sebagai prolog menuju album penuh kelima mereka, yang akan diberi judul "Perayaan Patah Hati – Babak 2".
Dua lagu baru dibawa dalam EP ini yaitu "Menunggu Giliran" yang dikerjakan bersama Elsa Japasal dan lagu berjudul "Kala Luka Berpesta" menggandeng Wira Nagara. "Menunggu Giliran" dijadikan lagu utama dalam album mini itu.
“Menunggu Giliran” dipilih sebagai single utama karena memiliki ikatan dengan karya mereka sebelumnya, Sadrah” dan “Semula”. Single utama itu juga menggambarkan bagian keempat dari tahapan depresi.
for Revenge mengangkat tema tahapan kesedihan dalam karya mereka.
"Lewat lagu ini, kami menggambarkan kondisi tersebut melalui sudut pandang seseorang yang sedang berada di titik terendah, kehilangan arah, dan tidak tahu harus ke mana. Pada akhirnya, pada setiap baitnya, 'Menunggu Giliran' seperti menuntun seseorang yang sedang berada di fase tersebut untuk menemukan apa yang tersisa dari suatu keterpurukan,” ujar gitaris Arief Ismail.
Baca juga: Band for Revenge bersama Meiska rilis single "Sadrah" versi akustik
Pemilihan Elsa Japasal dalam kolaborasi kali ini dilakukan karena karakter suara sang penyanyi yang dinilai menenangkan sehingga tak membuat lagu ini terkesan putus asa meski menggambarkan fase depresi.
Sementara itu, membahas karya "Kala Luka Berpesta" sang pemain bas Izha Muhammad menceritakan bahwa kerja sama dengan Wira Nagara terwujud setelah melihat kesamaan pada tema karya yang mereka bangun. Wira, yang akan merilis buku bertajuk "Diktiosom Anthophyta", menghadirkan sajak-sajak yang dinilai Izha memiliki benang merah dengan tema for Revenge.
"Akhirnya, kami pun berkolaborasi dengan menuangkan sajak-sajak itu menjadi lagu 'Kala Luka Berpesta'," kata Izha.
Penabuh drum for Revenge Archims Pribadi berharap semua lagu yang disuguhkan dalam "Sebelum Merayakan" bisa menggambarkan berbagai fase kehidupan manusia terutama mengenai kesedihan.
“Intinya, kebahagiaan dan kesedihan selalu berjalan beriringan lewat lagu-lagu yang kami suguhkan. Keduanya adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Karena itu, kami berharap mini album akustik ini bisa diterima di telinga khalayak yang lebih luas lagi, sekaligus mengiringi proses kedukaan menuju terpulihkan,” tutup Archims.
Baca juga: Kementerian Kebudayaan siapkan dokumentasi karya musik Indonesia
Baca juga: Mega Move it Fest bangkitkan musisi timur dari Kota Ambon
Baca juga: Indra Lesmana keluarkan album ke-100 berjudul Sydney Reunion
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025