Bandung (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan platform Gapura.org atau Galeri Pustaka Nusantara yang baru diluncurkan Senin ini, adalah inisiatif untuk pemajuan budaya Indonesia.
"Kali ini saya menyaksikan peluncuran Gapura.org di perpustakaan Ajip Rosidi. Kita berharap kegiatan-kegiatan seperti silaturahim dan obrolan dengan para seniman, budayawan, yang ada di berbagai kota, termasuk inisiatif Gapura.org, jadi inisiatif yang bisa menjadi kantong budaya, untuk percepatan pemajuan kebudayaan," kata Fadli di Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Senin.
Gapura.org, diluncurkan untuk memperkuat literasi budaya Nusantara serta menjembatani kekayaan kultural bangsa Indonesia dengan masyarakatnya melalui dokumentasi digital dari pustaka, pelestarian manuskrip kuno, serta tradisi lisan dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Fadli Zon juga menjelaskan pihaknya tengah mengumpulkan naskah dan manuskrip Nusantara yang dianggapnya sebagai salah satu objek pemajuan kebudayaan yang ke depan akan didokumentasikan termasuk secara digital ke Gapura.org.
"Kita mempunyai sejumlah program terutama juga terkait dengan sastra lisan, tradisi lisan dan manuskrip. Kalau perawatan, konservasi itu adanya bisa di arsip nasional atau di Perpustakaan Nasional untuk manuskrip. Namun pengembangan, pemanfaatan dan juga diseminasi literasi, kita mempunyai bagian tim promosi untuk kegiatan sastra dan naskah-naskah Nusantara, serta konservasi artefak-artefak," ujarnya.
Baca juga: Kemenko PMK: Transformasi sosial-budaya penting capai Indonesia Emas
Konservasi warisan budaya yang dilakukan Kementerian Kebudayaan, kata Fadli Zon, salah satunya adalah penerbitan hasil dokumentasi dari berbagai artefak, manuskrip, mushaf Al Quran, nisan kuno, seni rupa, dan koleksi budaya lainnya dari Aceh dan daerah lainnya yang dihadirkan dalam pameran "Misykat: Cahaya Peradaban Islam Indonesia" di Museum Nasional Indonesia beberapa waktu lalu.
"Ke depan kita akan mengkonservasi prasasti logam yang ditemukan di kita, dan juga prasasti-prasasti tentu dalam bentuk batu, lontar, dan lain-lain," tuturnya.
Terkait dengan Gapura.org, diinformasikan kemunculannya untuk menjembatani khazanah kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam, sebagian besar tersimpan dalam buku, majalah, jurnal, koran, hasil penelitian, dan dokumen lainnya, tersimpan dalam berbagai perpustakaan pribadi dan pemerintah dengan masyarakatnya.
Platform ini, untuk pengembangan dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab Pusat Studi Sunda dan Pustaka Jaya. Untuk kontribusi kontennya akan diisi oleh Universiteit Leiden/KITLV-Jakarta, Universitas Padjajaran, Paguyuban Pasundan, Universitas Pasundan, Perpustakaan Ajip Rosidi, dan Yayasan Rancage.
Baca juga: Menteri Kebudayaan kunjungi India, bahas penguatan kerja sama budaya
Baca juga: Perpusnas jadikan penguatan budaya baca dan literasi Renstra 2025-2029
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025