Estetika, rokok, dan ruang tumbuh sehat bagi anak muda Indonesia

1 month ago 13
kemerdekaan sejati bagi anak muda bukan hanya kebebasan berekspresi, tetapi juga kebebasan dari adiksi dan intervensi industri yang merugikan ruang tumbuh

Jakarta (ANTARA) - Di antara gigs komunitas, story Instagram, filter lensa analog, dan lapak thrifting, generasi muda Indonesia hari ini sedang menciptakan dunianya sendiri, dunia yang penuh bahasa visual, warna, dan gaya hidup. Mereka tak sekadar mengikuti tren, tapi ikut mengarsiteki identitas.

Istilah "anak skena' tak lagi hanya label bagi pecinta musik indie, tapi bagi siapa pun yang hidup dalam budaya kurasi diri, mulai dari gaya, minat komunitas, hingga aktivitas digital.

Estetika telah menjadi bahasa utama generasi ini. Memilih outfit bukan lagi soal selera, tapi bentuk pernyataan diri. Konsumsi pun jadi bagian dari ekspresi: brand yang dipakai, warna yang dipilih, lifestyle yang ditampilkan, termasuk yang edgy dan ‘cool’.

Namun, di balik itu ada tantangan yang perlu diwaspadai, yaitu ketika estetika digunakan sebagai pintu masuk oleh industri yang menjual adiksi.

Industri rokok sudah lama memanfaatkan ini. Desain kemasan minimalis, warna pastel, nama rasa seperti "ice burst" atau "cotton candy" membuat rokok terlihat lucu, bukan berbahaya. Tak heran konsumsi rokok elektronik meningkat 10 kali lipat dalam satu dekade.

Di media sosial, 51 persen remaja usia 13-15 tahun pernah melihat promosi rokok, 41 persen di antaranya dari influencer. Bahkan anak SD kini fasih menyebut merek vape dengan bangga.

Keterpaparan ini bukan kebetulan. Iklan, promosi, dan sponsorship rokok di media sosial naik dari 1,9 persen pada 2011 menjadi 21,4 persen pada 2021. Sementara pelajar yang bersekolah dekat iklan rokok 2,8 kali lebih mungkin merokok.

Baca juga: Ketika skena indie keracunan OM PMR

Baca juga: Menteri Arifah: Belum ada kabupaten/kota yang bebas dari iklan rokok

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |