Jakarta (ANTARA) - Produser, sutradara, penulis, dan pemeran film Ernest Prakasa menyebut buku sebagai alat untuk melawan kebodohan, terinspirasi buku "Teruslah Bodoh Jangan Pintar" karya Tere Liye.
"Membaca buku itu buat saya adalah perlawanan langsung terhadap kebodohan," kata Ernest, yang juga dikenal sebagai komedian, dalam konferensi pers tentang "Pesta Literasi Indonesia 2025: Cerita Khatulistiwa" di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis.
Dia mengatakan bahwa pengetahuan yang disajikan dalam buku umumnya lebih mendalam, karena buku ditulis berdasarkan pengalaman, pemikiran, penelitian, dan penelaahan.
"Karena yang akan didapat dari membaca buku adalah hasil dari pengetahuan dan pengalaman seseorang yang sudah menelaah bidang pengetahuan itu selama bertahun-tahun," katanya.
Baca juga: Ernest bahas adaptasi film "Agak Laen"
Selain membaca buku, Ernest aktif mengunggah ulasan tentang buku di akun Instagram miliknya.
Dia juga mengadakan program "3 Buku di Tanggal 1." Melalui program itu, dia membagikan tiga buku kepada pengikutnya di Instagram setiap tanggal 1.
Ernest mengatakan bahwa masyarakat, utamanya kaum muda, punya semangat untuk meningkatkan literasi dan melawan kebodohan.
"Kita punya semangatnya kok. Jadi semangat ini yang harus dipupuk," kata dia.
Baca juga: Meira Anastasia dan Ernest Prakasa garap film terbaru "CTSDK"
Acara "Pesta Literasi Indonesia 2025: Cerita Khatulistiwa" diadakan di 12 kota di Indonesia dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat.
Ketua Pesta Literasi Indonesia 2025 Amie Puspahadi mengatakan bahwa program peningkatan literasi mulai 6 September akan dilaksanakan di Medan, Pekanbaru, Padang, Bogor, Garut, Pontianak, Magelang, Malang, Makassar, Manado, Ambon, dan Jayapura.
Kegiatan peningkatan literasi yang dilaksanakan mencakup acara diskusi, membaca bersama, lokakarya menulis, pentas musik, kumpul komunitas, dan donasi buku.
Pesta Literasi Indonesia 2025 diharapkan dapat mendorong peningkatan minat masyarakat untuk membaca, menulis, dan berbagi cerita.
Baca juga: Hobi baca buku antar Indra Defandra keliling dunia
Baca juga: Naura Ayu baca buku dan dengar musik untuk atasi cemas
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.