Nusa Dua, Bali (ANTARA) - BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat sebanyak enam hotel di kawasan pengelolaan the Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, mendukung kompetisi Piala Dunia Panjat Tebing dengan menyediakan akomodasi.
"Terpilihnya the Nusa Dua sebagai lokasi utama IFSC World Cup 2025 merupakan bukti kesiapan infrastruktur kami," kata Direktur Komersil ITDC Troy Warokka di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan enam hotel itu berbintang empat dan lima itu menyediakan akomodasi untuk atlet, ofisial dan awak media.
Pihaknya memperkirakan sekitar 2.000 hingga 3.000 orang akan hadir selama rangkaian kompetisi dunia itu dengan target tingkat hunian hotel mencapai 75 persen.
Kawasan perhotelan seluas sekitar 350 hektare itu saat ini terdapat 22 hotel berbintang empat dan lima dengan total jumlah kamar mencapai sekitar 5.500 unit.
Selain itu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah kantong parkir strategis dengan total kapasitas lebih dari 1.000 unit mobil dan 3.000 unit motor, termasuk di Central Parkir yang dilengkapi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan area parkir depan Sogo, Bali Collection.
Pihaknya juga berkoordinasi intensif dengan panitia penyelenggara dan para pemangku kepentingan lainnya.
"Sistem pengamanan terpadu yang telah teruji dalam agenda sebelumnya akan diterapkan kembali," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid dalam kesempatan yang sama menyatakan kawasan wisata itu tidak hanya menawarkan fasilitas berkelas internasional, tetapi juga menghadirkan atmosfer yang mendukung fokus dan semangat para atlet.
Ia mengharapkan ajang dunia itu menjadi momentum strategis dalam mendorong peningkatan prestasi panjat tebing Indonesia sekaligus mempromosikan olahraga tersebut kepada publik dalam dan luar negeri.
Lebih dari itu, lanjut dia, kompetisi dunia itu juga memperkuat posisi Indonesia, khususnya Bali sebagai destinasi wisata olahraga unggulan.
"Dukungan Pemerintah Provinsi Bali diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekosistem olahraga panjat tebing serta memberikan dampak ekonomi yang signifikan melalui sektor pariwisata olahraga," imbuhnya.
Ia meyakini penyelenggaraan IFSC World Cup 2025 memberikan dampak ekonomi langsung dan tidak langsung bagi kawasan dan masyarakat sekitar, mencakup peningkatan konsumsi wisatawan.
Selain itu kenaikan tingkat okupansi hotel kawasan dan UMKM lokal, serta aktivasi layanan transportasi dan logistik serta melibatkan tenaga kerja setempat.
Piala Dunia Panjat Tebing 2025 berlangsung di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, 2-4 Mei.
Berdasarkan data dari FPTI, total tim panjat tebing Indonesia, baik putra maupun putri berjumlah 31 orang yang akan terbagi ke dalam nomor speed dan lead, berlaga di ajang dunia tersebut.
Nama-nama besar untuk nomor speed, seperti Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, dan Desak Made Rita Kusuma Dewi, dipastikan ikut dalam ajang bergengsi tersebut.
Baca juga: Skuad tim panjat tebing Indonesia untuk IFSC World Cup Bali 2025
Baca juga: Hendra Basir: Hasil IFSC World Cup Wujiang 2025 masih "on the track"
Baca juga: Kiromal Katibin raih perunggu di IFSC World Cup Wujiang 2025
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025