Jakarta (ANTARA) - Napas terasa sesak, dada berat, atau batuk tak berhenti semua itu sering dikira gejala umum asma. Tapi tahukah bahwa asma sebenarnya punya beberapa jenis dengan ciri dan pemicu yang berbeda?
Itulah mengapa gejalanya bisa sangat bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Ada yang gejalanya muncul saat malam hari, ada juga yang hanya batuk kering terus-menerus tanpa sesak sama sekali.
Kalau selama ini Anda merasa pengobatan asma kurang efektif atau gejalanya selalu kambuh, bisa jadi Anda belum tahu jenis asma yang Anda alami. Mengenali tipe asma secara tepat sangat penting agar penanganannya juga lebih sesuai. Meskipun jenisnya beragam, kebanyakan asma punya ciri umum seperti:
- Sesak napas
- Dada terasa berat
- Batuk (kadang kering, kadang berdahak)
- Mengi (bunyi napas yang berbunyi “ngik”)
- Mudah kambuh jika terpapar pemicu
Berbagai jenis asma
1. Asma alergi
Jenis ini paling sering terjadi. Biasanya dialami oleh orang yang juga punya riwayat alergi, seperti pilek alergi, mata berair, atau bersin-bersin karena debu atau bulu hewan. Pemicu umum:
- Debu
- Serbuk sari
- Bulu hewan
- Jamur
- Tungau
Gejala tambahan:
- Hidung mampet atau meler
- Mata gatal atau berair
- Bersin terus-menerus
- Tenggorokan gatal
Kalau Anda sering alami gejala di atas saat berada di lingkungan tertentu, bisa jadi asma yang Anda miliki termasuk tipe alergi.
2. Asma non-alergi
Berbeda dengan asma alergi, jenis ini biasanya tidak dipicu oleh hal-hal seperti debu atau bulu hewan. Asma non-alergi lebih sering muncul di usia dewasa dan bisa terasa lebih berat. Jenis ini juga lebih banyak ditemukan pada perempuan. Pemicu umum:
- Udara dingin atau lembap
- Stres atau kelelahan
- Asap, polusi, bau menyengat
- Infeksi saluran pernapasan
- Refluks asam lambung
Jenis ini biasanya tidak disertai gejala alergi. Kalau Anda merasa sesak atau batuk saat stres, capek atau setelah flu, bisa jadi ini tipe yang Anda alami.
3. Asma batuk (cough variant asthma)
Ciri utama dari tipe ini adalah batuk kering terus-menerus, tanpa gejala sesak atau mengi yang jelas. Karena gejalanya “tidak seperti asma biasa”, banyak orang yang tidak sadar mereka punya asma. Kapan harus curiga?
- Batuk makin parah setelah olahraga
- Batuk muncul di malam hari
- Batuk memburuk saat udara dingin
- Batuk muncul bersamaan dengan alergi
Jenis ini lebih sering ditemukan pada anak-anak, tapi juga bisa terjadi pada orang dewasa. Kalau dibiarkan, bisa berkembang menjadi gejala asma yang lebih berat.
4. Asma malam hari
Pernah merasa dada sesak atau batuk hebat saat tidur malam? Bisa jadi Anda mengalami asma malam hari. Jenis ini biasanya muncul di tengah malam dan mengganggu kualitas tidur. Pemicu umum:
- Debu atau bulu hewan di kamar
- Jendela kamar terbuka saat malam
- Perubahan suhu di malam hari
Gejala utama tetap sama seperti asma biasa, tapi lebih dominan di malam hari. Penderita biasanya bangun karena batuk atau sesak, lalu tertidur lagi tanpa menyadarinya. Kalau sering merasa ngantuk di siang hari tanpa sebab jelas, bisa jadi tidur Anda terganggu karena asma ini.
5. Jenis asma lainnya
Selain empat jenis tadi, ada juga beberapa tipe asma lain yang cukup spesifik:
- Asma karena olahraga: gejala muncul setelah aktivitas fisik berat
- Asma akibat obat: dipicu oleh konsumsi obat tertentu seperti aspirin
- Asma karena kerja: muncul karena paparan zat iritan di tempat kerja
Asma bisa dialami siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Meskipun gejalanya tampak mirip, penyebab dan pemicunya bisa sangat berbeda. Itulah kenapa diagnosis yang tepat sangat penting agar pengobatan bisa disesuaikan.
Baca juga: Pasien asma jangan gunakan obat jenis SABA berlebihan
Baca juga: Jenis teh terbaik untuk ringankan gejala asma
Baca juga: Hari asma sedunia 7 Mei, yuk pahami gejala dan cirinya
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025