Empat dekade inovasi pengindraan jarak jauh berbasis udara di China

19 hours ago 2

Beijing (ANTARA) - Lebih dari 400 item arsip yang mengilustrasikan perjalanan China untuk menjadi kekuatan global dalam pengindraan jarak jauh berbasis udara (airborne) akan dipamerkan untuk publik di Beijing, menyoroti inovasi selama empat dekade yang dipelopori oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Diselenggarakan oleh Institut Penelitian Informasi Kedirgantaraan (Aerospace Information Research Institute/AIR) di bawah naungan CAS, pameran itu secara resmi dibuka pada Selasa (1/7) di basis teknologi baru CAS Beijing, dan akan berlangsung selama sebulan.

Pengindraan jauh berbasis udara menawarkan keuntungan yang sangat krusial, yakni resolusi tinggi, penyebaran yang fleksibel, dan respons yang cepat, sehingga sangat diperlukan untuk pengamatan bumi dan sangat penting untuk platform mitigasi bencana.

CAS mendirikan Pusat Pengindraan Jauh Berbasis Udara pada 1985 selama periode penting untuk penelitian dan pengembangan (litbang) aplikasi pengindraan jauh di China.

Pameran yang diadakan pada Juli itu menggambarkan perjalanan panjang China, mulai dari eksplorasi awal hingga keberhasilannya meraih terobosan teknologi yang signifikan dalam sistem pengamatan berbasis udara.

Salah satu sorotan utama dalam pameran itu adalah dokumen-dokumen awal yang dipamerkan untuk pertama kalinya. Dokumen tersebut memperlihatkan proses persetujuan, modifikasi, pengiriman, dan penerbangan perdana sistem pengindraan jarak jauh berbasis udara generasi pertama China, menurut pusat tersebut.

Selain itu, melalui berbagai dokumen pelaksanaan proyek seperti surat penugasan, laporan kelayakan, dan laporan penerimaan, arsip-arsip tersebut secara sistematis menyajikan proses inovasi independen untuk proyek sistem pengindraan jauh berbasis udara generasi baru, yang memanfaatkan platform pesawat pengindraan jauh berbasis udara dan eksperimen ilmiah Xinzhou-60.

Peran penting dalam tanggap bencana

Direktur Pusat Pengindraan Jauh di Udara CAS Pan Jie menekankan peran operasional yang sangat penting dari pusat tersebut, seperti yang dipamerkan dalam acara itu.

"Arsip gambar dan teks yang kaya dengan jelas menggambarkan keterlibatan mendalam pusat penelitian ini dalam menyediakan dukungan pengindraan jarak jauh untuk memantau banjir besar di lembah Sungai Yangtze dan Huaihe, serta untuk penilaian darurat pascagempa bumi Wenchuan, Yushu, dan Ya'an," kata Pan.

Tanggap bencana gempa bumi Wenchuan pada 2008 menjadi sorotan utama. Setelah gempa, dua pesawat mereka terbang ke lokasi bencana.

"Selama lebih dari 20 hari berikutnya, keduanya mencatat 227 jam terbang, melampaui 10 jam setiap hari, mencetak rekor untuk operasi pengindraan jarak jauh yang berkelanjutan. Mereka memperoleh lebih dari 20 terabita (TB) data citra yang krusial, yang mendukung koordinasi penyelamatan," kata Pan.

Pameran juga mendokumentasikan pencapaian signifikan dalam pemantauan lingkungan dan eksplorasi sumber daya, termasuk survei emas, bijih logam, serta minyak dan gas.

"Selama 40 tahun, pusat ini telah berkembang dari nol hingga memiliki empat pesawat khusus, mencapai lompatan dari semula ketergantungan pada impor menjadi mampu mengembangkan sendiri sistem pengindraan jarak jauh berbasis udara berskala besar," kata Pan.

Pusat itu kini mengoperasikan laboratorium udara tingkat nasional yang mampu membawa dan mengoordinasikan beberapa muatan sensor secara bersamaan.

Wakil presiden CAS Aerospace Information Research Institute Zhang Bing menyatakan harapannya bahwa pameran ini akan "memungkinkan lebih banyak orang untuk memahami semangat perjuangan China dalam bidang informasi dirgantara dan mendapatkan kekuatan untuk berinovasi dengan cara mempelajari pengalaman dari masa lalu".

Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |