Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat ekonomi Jakarta pada triwulan IV-2024 tumbuh sebesar 2,68 persen dibandingkan triwulan III-2024 (quarter to quarter/q to q).
Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Rabu, mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV ini relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya, yakni 0,65 persen (triwulan I), 1,38 persen (triwulan II), dan 0,23 persen (triwulan III) dan pola serupa juga terjadi pada 2021 hingga 2024.
"Pada setiap triwulan ke-IV itu ada pola. Jadi satu pola yang cukup menarik kalau kita amati ada pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya," katanya.
Baca juga: BPS: Inflasi Jakarta Januari 2025 lebih rendah dibanding nasional
Dia mencontohkan, laju pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan IV-2021 tercatat 3,74 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tiga triwulan lainnya di tahun yang sama, yakni minus 0,32 persen (triwulan I), lalu 0,12 persen (triwulan II), dan 0,08 persen (triwulan III).
Kemudian di tahun 2022, ekonomi pada triwulan IV tumbuh 2,69 persen, lebih tinggi dari triwulan I (0,65 persen), triwulan II (1,06 persen), dan triwulan III (tumbuh 0,39 persen).
Lalu, pada tahun 2023 ekonomi Jakarta triwulan IV tumbuh 2,6 persen, tertinggi dibandingkan triwulan I (tumbuh 0,71 persen), triwulan II (1,26 persen), dan triwulan III (0,20 persen).
Hasanudin mengatakan pola laju pertumbuhan ekonomi di triwulan IV tahun ini antara lain dipengaruhi pembangunan konstruksi yang rampung di akhir tahun dan jasa akomodasi yang meningkat di akhir-akhir tahun.
Baca juga: BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,03 persen pada 2024
"Dan juga transportasi, peak season (puncak liburan), liburan itu juga memberikan pengaruh termasuk wisata yang juga pastinya akan berdampak kepada sektor perdagangan terkait dengan dinamika-dinamika tersebut," kata dia.
Hal itu dibuktikan dengan data tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi yakni pertambangan dan penggalian yakni sebesar 8,17 persen, diikuti konstruksi 5,49 persen, dan jasa keuangan 4,66 persen.
Adapun secara tahunan, ekonomi Jakarta tumbuh 5,01 persen (tahun ke tahun/y-on y) pada triwulan IV-2024 dibandingkan triwulan IV-2023.
"Ekonomi DKI Jakarta triwulan IV tahun 2024 ini secara year-on-year tercatat sebesar 5,01 persen dan besarannya di triwulan ke-4 ini secara harga berlakunya itu sebesar Rp947,13 triliun," ujar Hasanudin.
Baca juga: Garis kemiskinan di Jakarta naik pada September 2024
Dia merinci lapangan usaha utama yang memberikan pertumbuhan tertinggi pada capaian ini, yakni lapang usaha konstruksi dengan besaran 9,39 persen, diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum (8,87 persen), jasa lainnya (8,20 persen), serta transportasi dan pergudangan (8,07 persen).
Tak hanya secara tahun ke tahun, ekonomi Jakarta tahun 2024 juga tumbuh secara kumulatif yakni sebesar 4,90 persen, dengan besaran kue ekonomi atau potensi ekonomi sebesar Rp3.679,36 triliun.
Adapun tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, yakni penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,31 persen, konstruksi (6,99 persen), serta transportasi dan pergudangan (6,96 persen).
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025